Lima comics Jabar memastikan diri masuk dalam 62 semifinalis Pentas Komedi Genre 2013 yang digelar Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Kelima jagoan tersebut akan berebut tiket final dalam “laga” semifinal yang berlangsung hari ini (5/12) di Royal Kuningan Hotel, Jakarta. Selanjutnya, finalis akan melakukan battle untuk memperebutkan predikat jawara di Gandaria City, Jakarta, Jumat (6/12) besok.
Kepala Sub Bidang Advokasi dan KIE BKKBN Jawa Barat Elma Triyulianti menjelaskan, lima wakil Jabar yang berangkat ke Jakarta merupakan pemenang audisi tingkat Jabar yang dilaksanakan 28 November 2013 lalu di Kota Bandung. Audisi diikuti 89 comics dari berbagai kota di Jawa Barat. Dari lima comics tersebut, jelas Elma, dua orang di antaranya tampil duo. Sementara sisanya tampil individual.
“Kami membawa duo comics Sepuluhtura yang beranggotakan Rizky dan Ian. Tiga lainnya adalah Chiko, Irfan, dan Yudi. Mereka ini yang terbaik hasil penjurian kami pada audisi kota yang salah satu jurinya adalah Wanda dari duo Urban. Selain memperhatikan tingkat kelucuan, tentu saja juri memperhatikan aspek program di dalamnya. Intinya adalah bagaimana mereka mengomunikasikan pesan program kepada khalayak secara teoat dan menghibur,” terang Elma saat mendampingi wakil Jabar di Royal Kuningan, Jakarta, hari ini.
Penekanan program tersebut juga diungkapkan Direktur Advokasi dan KIE BKKBN Yunus Patriawan Noya saat membuka semifinal di Royal Kuningan, Jakarta, hari ini. Yunus berpesan jangan sampai plesetan para comics kontraproduktif dengan tujuan program kependudukan dan keluarga berencana (KKB).
“Tolong untuk berhati-hati. Gunakanlah kata-kata yang baik. Memplesetkan boleh saja, itu tidak masalah. Yang penting diperhatikan bahasa maupun pesan program. Komedi merupakan salah satu cara dalam menyosialisasikan program KKB kepada masyarakat. Pada dasarnya semua orang menyukai komedi, karena itu kita memilihnya untuk (menyosialisasikan) program KKB,” papar Yunus.
Komedi, imbuh Yunus, merupakan sebuah keberanian dalam mentertawakan diri sendiri. Tidak banyak orang yang mampu melakukannya, kecuali para komedian itu sendiri. Karena itu, para komiedian, para comics dalam stand up comedy, merupakan orang yang terpilih untuk mengomunikasikan program KKB.
“Di luar negeri, para komedian itu jadi orang kaya, bahkan terkaya. Juga, usia kekayaan mereka lama. Bandingkan dengan Indonesia yang bertolak belakang. Rata-rata para komedian menjalani masa tua dengan kondisi menyedihkan. ini perhatian bagi para comics muda untuk lebih mampu me-manage masa depannya,” pungkas Yunus. (NJP)