Warta Kencana Berita Keluarga Indonesia
BANDUNG | WARTAKENCANA.COM
Pengakuan seorang perempuan tanpa suami yang hamil tanpa melalui hubungan seksual di Kabupaten Cianjur memicu polemik di kalangan praktisi kesehatan. Salah satunya dokter spesialis kebidanan dan kandungan Hasto Wardoyo. Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) ini mengungkapkan pendapatnya yang dikirim kepaa media melalui Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Barat Kusmana.
Menurut Hasto, secara fisiologis terjadinya embrio bisa secara seksual melalui pertemuan sel telur dengan sperma. Proses ini terjadi melalui hubungan seksual, baik sadar maupun tidak sadar. Yang kedua ini, sambung Hasto, bisa saja terjadi dalam kasus perkosaan dengan pembiusan sehingga tidak sadar.
“Bisa juga tidak secara alami. Yakni, dengan inseminasi buatan dengan bantuan dokter. Dalam hal ini, sperma suami dimasukkan ke dalam rahim saat masa subur,” kata Hasto.
Selain itu, proses kehamilan juga bisa terjadi melalui artifisial teknologi. Caranya dengan mempertemukan sperma dan sel telur dalam laboratorium. Setelah jadi embrio baru dimasukkan ke dalam rahim atau embrio transfer. Ini yang kemudian dikenal sebagai bayi tabung atau invitro fertilisasi (IVF).
Hasto yang tetap membuka praktik dokter selama bertugas sebagai Kepala BKKBN maupun saat menjadi Bupati Kulonprogo ini menjelaskan, dalam ilmu biologi terdapat pembuahan yang tanpa didahului dengan hubungan seks atau pertemuan antara telur dan sperma. Proses aseksual ini dikenal dengan istilah partenogenesis yang terjadi pada lebah, sehingga lebah bisa bertelur dan telurnya mendapatkan semacam sengatan listrik oleh lebah itu sendiri.
“Bisa jadi seperti tersengat. Maka telur itu secara ajaib bisa menjadi calon embrio lebah baru dan jadi lebah. Itu kuasa Allah swt, Tuhan Yang Maha Esa,” ungkap Hasto.
Dalam perkembangan teknologi reproduksi, sambung Hasto, cara lebah itu bisa menjadi contoh dengan cara sel telur sapi diberi sengatan listrik. Tidak perlu ada sperma sapi jantan ternyata bisa menjadi seperti embrio atau dikenal dengan inner cell mass (ICM) yang bisa menjadi calon kehidupan baru tanpa hubungan seks.
“Lalu muncul pertanyaan, Maria bisa hamil dan melahirkan Nabi Isa tanpa ada suami bagaimana caranya? Jangan-jangan ada peristiwa renjatan listrik layaknya partenogenesis pada lebah. Jika Allah berkehendak jadi, maka jadilah. Terjadilah kehamilan tanpa hubungan seksual. Tetapi ini hanya dugaan karena sulit membuktikan peristiwa yang sudah lewat,” jelas Hasto.
Di bagian lain, Hasto berpesan ihwal pentingnya kewaspadaan terkait status kejiwaan seseorang ketika ada keanehan. Tidak sedikit orang dengan gangguan jiwa ringan atau berat yang punya paham bahwa isi pikiran yang sangat diyakini, sehingga tidak bisa dibantah orang lain. Padahal salah.
“Ini bisa terjadi kepada siapa saja, bahkan halusi dan ilusi bisa terjadi. Bukan hanya kali ini perempuan mengaku tidak sama sekali hubungan seksual tapi hamil. Padahal sebenarnya ada konteks seksual,” pungkas Hasto.
Sementara itu, belum lama ini seorang perempuan dengan status janda bernama Siti Zainah melahirkan tanpa didahului proses hamil dan hubungan seks. Warga Kampung Gabungan, RT 02, RW 02, Desa Sukapura, Kecamatan Cidaun, Kabupaten Cianjur itu kemudian melahirkan seorang bayi mungil perempuan di Puskesmas Cidaun, Cianjur Selatan.
Peristiwa itu pun menggemparkan jagat maya dan pemberitaan mengenai kasus yang dialami Siti Zainah menjadi viral di media sosial. Ceritanya, kala itu Siti Zainah sedang bersantai dengan tengkurap di ruang tengah rumahnya. Tiba-tiba ia merasakan ada semacam angin masuk melalui vagina.
Selama sekitar 15 menit ia merasakan perutnya sakit, lalu perutnya membesar layaknya sedang mengandung. Dia kemudian dibawa ke Puskesmas Cidaun. Tak lama kemudian dia melahirkan bayi perempuan seberat 2,9 kilogram. (NJ)
