Home / Berita Daerah / Tak Melulu Masalah Ekonomi, Putih Sari Ingatkan Pentingnya Pola Asuh untuk Cegah Stunting

Tak Melulu Masalah Ekonomi, Putih Sari Ingatkan Pentingnya Pola Asuh untuk Cegah Stunting

Anggota Komisi IX DPR RI Putih Sari saat menghadiri kegiatan Promosi KIE Percepatan Penurunan Stunting bersama BKKBN Jawa Barat di Desa Bantar Jaya, Kecamatan Pebayuran, Kabupaten Bekasi, pada Jumat 13 Oktober 2023.

BEKASI | WARTAKENCANA.COM

Anggota Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Putih Sari menilai penyebab stunting tidak hanya masalah ekonomi keluarga. Stunting juga disebabkan kurangnya perhatian dari orang tua dan pola asuh yang salah. Putih menegaskah hal itu saat menghadiri kegiatan Promosi KIE Percepatan Penurunan Stunting bersama Badan Kependudukan dan keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Jawa Barat di Desa Bantar Jaya, Kecamatan Pebayuran, Kabupaten Bekasi, pada Jumat 13 Oktober 2023.

Stunting merupakan kondisi gagal pertumbuhan pada anak, baik pertumbuhan tubuh maupun otak sebagai akibat kekurangan asupan gizi dalam waktu lama. Sehingga anak lebih pendek dari anak normal seusianya dan memiliki keterlambatan dalam berpikir. Nah, untuk menekan angka peningkatan stunting masyarakat perlu memahami faktor-faktor apa saja yang menyebabkan stunting,” ujar Putih Sari.

Selain kekurangan gizi dan kesalahan pola asuh, lanjut Putih penyebab stunting adalah tidak menerapkan program KB di keluarga pasalnya dengan tidak ber-KB. Akibatnya, angka kelahiran anak di keluarga tidak bisa direncanakan. “Kehamilan yang terlalu dekat dan tidak terencana berdampak pada terganggunya kesehatan ibu  dan pola asuh tidak maksimal. Jadi, mungkin saja anaknya jadi stunting,” ujarnya.

“Untuk mewujudkan generasi berkualitas itu kita harus membuat perencanaan keluarga. Dalam hal ini, termasuk perencanaan memiliki anak. Hindari 4T, terlalu banyak, terlalu sering, terlalu muda, terlalu tua saat melahirkan. Terlalu sering bisa mengakibatkan kurangnya perhatian dan pengasuhan. Kakak yang masih membutuhkan pengasuhan dan kasih sayang otomatis berkurang ketika hadirnya sang adik. Pada umumnya, perhatian lebih tercurah kepada sang adik,” tambah Putih.

Politisi Partai Gerindra ini berpesan agar Pemerintah Kabupaten Bekasi melakukan berbagai upaya pencegahan dan percepatan penurunan stunting lebih maksimal. Alasannya, Kabupaten Bekasi merupakan salah satu kabupaten di Indonnesia yang kasus stunting terbanyak.

“Untuk menekan angka stunting di Kabupaten Bekasi, perlu upaya pencegahan agar program percepatan penurunan stunting lebih maksimal,” ujar Putih.

Putih Sari mengajak keluarga Kabupaten Bekasi untuk secara aktif mencegah kelahiran bayi stunting. Caranya dengan mengonsumsi makanan bergizi, baik bagi ibu hamil maupun anak di bawah dua tahun (Baduta). Makanan bergizi, sambung Putih, bisa diperoleh di dekat rumah, bahkan di pekarangan.

“Presiden sudah meminta semua pihak berperan aktif dalam percepatan penurunan stunting. Salah satunya BKKBN. Targetnya bisa 14 persen pada 2024 mendatang. Kalau bisa zero stunting. Mari bersama-sama mencegah lahirnya bayi stunting. Ibu hamil harus mengonsumsi makanan bergizi, jangan makanan-makanan tidak sehat,” tandas Putih.

Dia mengingatkan, penduduk Indonesia sudah banyak. Urutan keempat di dunia. Penduduk banyak itu bagus saja jika berkualitas. Namun, jumlah yang besar hanya akan menjadi beban jika tidak berkualitas. Karena itu, upaya pencegahan stunting merupakan salah satu cara mewujudkan penduduk berkualitas.(NJP)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

Scroll To Top