Home / Berita Daerah / Kampanyekan Pencegahan Stunting, Nurhayati Ajak Karang Taruna Outbond

Kampanyekan Pencegahan Stunting, Nurhayati Ajak Karang Taruna Outbond

Anggota Komisi IX DPR RI Nurhayati Effendi dalam Kampanye Percepatan Penurunan Stunting yang dikemas dalam bentuk kegiatan di alam terbuka pada 24-25 Oktober 2023.

TASIKMALAYA | WARTAKENCANA.COM

Kolaborasi Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) dan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dalam kampanye percepatan penurunan stunting kali ini berlangsung dengan suasana berbeda. Anggota Komisi IX DPR RI Nurhayati Effendi mengajak kalangan muda untuk mengikuti kegiatan di alam terbuka selama dua hari, 24-25 Oktober 2023.

Memilih lokasi di kawasan sekitar Gunung Galunggung, tepatnya di Bukit Nangreu, Desa Linggajati, Kecamatan Sukaratu, Kabupaten Tasikmalaya, paket kegiatan outbound, pelatihan, dan berkemah ini diikuti puluhan orang anggota Karang Taruna Kabupaten Tasikmalaya. Turut hadir antara lain Wakil Bupati Tasikmalaya Cecep Nurul Yakin dan unsur Perwakilan BKKBN Jabar serta Dinas Sosial, Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak Kabupaten Tasikmalaya.

Mengawali sambutan, Nurhayati mengingatkan pentingnya hidup memerhatikan kesehatan dan lingkungan bersih. Saat ini tengah ada yang menjadi perhatian fokus pemerintah yakni, menekan penyebaran stunting.

Menjaga kesehatan dan memerhatikan kebersihan lingkungan dapat mencegah stunting. Efek terkena penyakit ini tak saja dalam pertumbuhan tubuh anak tak normal, tapi juga memengaruhi perkembangan otaknya. Stunting diakibatkan kekurangan gizi kronik dan faktor asuh anak tak baik.

Karena itu, menjadi penting bagi kalangan muda untuk memahami pencegahan stunting. Pencegahan dilakukan sebelum pernikahan, saat kehamilan, dan setelah anak lahir. Nurhayati juga mengajak kalangan muda menghindari pernikahan usia dini.

“Rencanakan pernikahan dengan matang. Agar memiliki keluarga sehat, keturunan kuat. Menghindari anak terkena berisiko stunting“, ujarnya.

“Bangsa ini tengah dalam harap mendapat bonus demografi pada 2045, generasi emas. Namun, generasi emas itu terlahir dari generasi berkualitas”, sambungnya seraya menambahkan angka warga terkena stunting secara nasional mencapai lebih 24 persen. Pemerintah menargetkan pada 2024 mendatang bisa turun menjadi 14 persen.

Menurutnya, stunting masih jadi tantangan cukup besar Indonesia. Karena itu, pemerintah fokus tangani ini. “Kita di Komisi IX DPR RI mendukung program pemerintah ini. Rakyat Indonesia ke depan jauh lebih baik kondisinya,” ungkapnya. (Agus Alamsyah)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

Scroll To Top