Home / Berita Daerah / Cianjur Nyatakan Perang terhadap Ratu Suntik

Cianjur Nyatakan Perang terhadap Ratu Suntik

Kepala BKBPP Kabupaten Cianjur Esih Sukaesih Karo-karo (memegang mikrofon) berjoget bersama tim Roadshow KIE Jabar Ngahiji di Cianjur. (NAJIP HENDRA SP/DUAANAK.COM)

Kepala BKBPP Kabupaten Cianjur Esih Sukaesih Karo-karo (memegang mikrofon) berjoget bersama tim Roadshow KIE Jabar Ngahiji di Cianjur. (NAJIP HENDRA SP/DUAANAK.COM)

CIANJUR – DUAANAK.COM

Roadshow KIE Jabar Ngahiji menjadi momentum bagi Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan (BKBPP) Kabupaten Cianjur untuk menyatakan perang terhadap ratu suntik. Maksudnya, perang terhadap predikat “Ratu Suntik” yang selama ini melekat dalam kepesertaan keluarga berencana (KB) di Kabupaten Cianjur.

Deklarasi “perang” ini diungkapkan Kepala BKBPP Kabupaten Cianjur Esih Sukaesih Karo-karo saat tim roadshow singgah di jantung kota Cianjur pada 5 Juni 2015 lalu. Esih yang siang itu turut melakukan orasi dan berjoget ria bersama peserta roadshow menilai KIE yang dilakukan melalui kegiatan tersebut sangat tepat untuk mengedukasi masyarakat, terutama pasangan usia subur (PUS) peserta KB suntik dan pil agar beralih menjadi peserta KB metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP).

“Kabupaten Cianjur ini memang masih ratu suntik. Dari jumlah total peserta KB di Kabupaten Cianjur, 76 persen di antaranya merupakan peserta KB suntik dan pil. Karena itu, momentum ini menjadi kesempatan untuk mengajak masyarakat agar beralih dari KB suntik dan pil menjadi MKJP,” kata Esih yang siang itu tampil sporty dengan celana panjang dan kaos bertuliskan BBC (BKBPP Bikers Community).

Merujuk kepada laporan evaluasi dan kontrak kinerja program KKBPK Jawa Barat, sampai 2014 lalu di Kabupaten Cianjur terdapat 393.935 peserta aktif (PA) KB. Dari jumlah tersebut, nyaris setengahnya atau 49,74 persen merupakan peserta KB suntik. Di urutan berikutnya adalah peserta KB pil sebesar 25,92 persen. Secara keseluruhan, KB MKJP baru menyentuh angka 22,91 persen.

Tak mau ketinggalan dari para petugas lini lapangan, Esih juga membuktikan diri sebagai juru penerang jempolan. Di hadapan masyarakat Kabupaten Cianjur yang memadati pelataran parkir di pusat perbelanjaan Hypermart, Esih tampil piawai menjelaskan pilihan kontrasepsi, termasuk menepis anggapan minor seputar penggunaan KB MKJP, seperti IUD dan implan.

Secara khusus, Esih mengaku bangga menjadi salah satu tuan rumah persinggahan tim roadshow KIE Jabar Ngahiji. Alasannya, KIE ala Jawa Barat ini sangat cocok untuk mempromosikan dan menyosilisasikan program KB kepada masyarakat. Selain itu, roadshow juga merupakan aktivitas KIE below the line yang menyentuh langsung lini lapangan maupun masyarakat.

“Tindak lanjut dari kegiatan ini berupa pelayanan terpusat di masing-masing kecamatan. Cianjur sendiri memiliki 32 kecamatan yang secara terjadwal dikunjungi mobil unit pelayanan KB untuk dilangsungkan pelayanan kepada masyarakat. Sebelum pelayana, kami melaksanakan KIE melalui pemutaran film. Kami minta kepada masyarakat mau film apa. Di sela itu berlangsung aktivitas KIE,” terang Esih.

Lebih jauh Esih menjelaskan, upaya edukasi kepada masyarakat dilakukan melalui serangkaian KIE mengandalkan para petugas lini lapangan. Langkah ini dianggap efektif mendorong peralihan pilihan kontrasepsi dari non-MKJP menjadi MKJP. Untuk mendukung upaya tersebut, selain mengandalkan petugas lapangan (PLKB) dan penyuluh KB (PKB), Cianjur juga mendapat amunisi tambahan berupa petugas pengintegrasian pelayanan kesehatan dasar (PPL) Posyandu.

“Khusus di Kabupaten Cianjur memiliki PPL. Posyandu ini paling tepat untuk melakukan pelayanan KB terintegrasi dengan PAUD. Kami memiliki 392 PPL Posyandu di setiap desa,” terang Esih lagi.(NJP)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

Scroll To Top