Jokowi Hadiri Puncak Peringatan Harganas XXII di Kota Tangsel
TANGSEL – DUAANAK.COM
Presiden Jokowi menghadiri acara puncak peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) XXII tahun 2015 di Lapangan Sunburst, BSD City, Tangerang Selatan, Banten, Sabtu 1 Agustus 2015. Presiden Jokowi hadir didampingi Ibu Negara, Iriana Joko Widodo. Hadir juga Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Menteri Kesehatan Nina F Moeloek, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Anak Yohana Yembise, Pelaksana Tugas Gubernur Banten Rano Karno, Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmy Diani, Kepala BKKBN Surya Chandra Surapaty, dan lain-lain.
Di hadapan sekitar 15.000 peserta dari seluruh Indonesia, Presiden menekankan arti penting keluarga bagi pembangunan bangsa. Terutama pembangunan sosial dan kesejahteraan rakyat. Jokowi percaya bangsa Indonesia akan menjadi besar, kuat, dan sejahtera jika keluarga-keluarga Indonesia kuat dan sejahtera. Keluarga merupakan wahana pembentukan dasar-asar karakter manusia Indonesia, terutama karakter dan kepribadian anak-anak.
“Karena itu, yang namanya budi pekerti sudah saya perintahkan kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan untuk lebih diberikan perhatian khusus. Saya titip pendidikan budi pekerti juga menjadi diberikan keluarga-keluarga kita semuanya. Di dalam keluarga kita berupaya meningkatkan kualitas manusia Indonesia seutuhnya. Di dalamnya keluarga kita semua mendapatkan landasan dasar pendidikan, kesehatan, kasih sayang, rasa tenteram, dan saling memiliki. Semua berawal dari keluarga kita masing-masing. Kita perlu menyadari bahwa tantangan dan tanggung jawab yang dihadapi keluarga-keluarga Indonesia ke depan akan semakin berat dan besar,” tandas Presiden.
Dalam isu kependudukan, sambung Jokowi, Indonesia diprediksi akan mendapatkan bonus demografi tahun 2020-2030. Jumlah usia angkatan kerja pada tahun 2020-2030 mencapai 70 persen, sedangkan sisanya sebesar 30 persen di bawah 15 tahun dan di atas 65 tahun. Karena itu, butuh persiapan matang menyambut periode bonus yang hanya datang sekali di setiap negara tersebut.
“Bonus demografi ibarat pedang bermata dua, satu sisi adalah berkah, jika kita berhasil mengambil manfaatnya. Melimpahnya penduduk usia kerja akan menjadi berkah dan sisi pembangunan, memacu kemajuan ekonomi, sehingga meningkatkan kesejahteraan ke tingkat yang lebih tinggi. Dampaknya adalah kemakmuran masyarakat secara keseluruhan. Satu sisi lain adalah bencana apalabila kualitas manusia, penduduk Indonesia, tidak kita persiapkan dengan baik. Untuk itu, kita harus mulai mempersiapkan diri menghadapi bonus demografi tersebut,” kata Presiden.
“Kita perlu memprioritaskan pembangunan manusia, terutama meningkatkan kualitas penduduk di usia kerja. Kita memerlukan keterlibatan keluarga-keluarga Indonesia untuk menyadari pentingnya membangun kualitas anak-anak kita, sehingga mereka mampu menyongsong masa depan yang lebih baik,” mantan Wali Kota Surakarta dan Gubernur DKI Jakarta ini menambahkan.
Menyadarui arti penting keluarga, tandas Presiden, pemerintah selalu menempatkan keluarga sebagai garda terdepan dalam pembangunan sosial, pembangunan kesejahteraan rakyat. Jokowi mengklaim saat ini banyak program kesejahteraan rakyat yang saat dilaksanakan pemerintah, baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah, berbasiskan dan bermuara pada keluarga. Sebut saja misalnya program pengentasan kemiskinan, kesehatan, kesejahteran keluarga, sampai program keluarga berencana (KB).
Di sisi lain, Kokowi secara khusus menyoroti peran perempuan dalam pembangunan keluarga. Menurutnya, program keluarga tidak bisa dilepaskan dari peran penting perempuan sebagai penggerak pembangunan sosial dan kesejahteraan. Perempuan merupakan ujung tombak pembangunan di akar rumput sekaligus sebagai penjuru dalam peningkatan kualitas hidup masing-masing keluarga.
“Ini banyak dilakukan tim penggerak PKK di daerah-daerah. Saya ingin memberikan apresiasi. Dan para perempuan Indonesia yang tergabung dalam PKK telah menunjukkan kiprahnya sebagai motor penggerak Posyandu, motor penggerak program KB, dan motor kesejehteraan keluarga di desa-desa, di kampung, di seluruh tanah air,” ungkap Jokowi.
Di bagian akhir, Jokowi berpesan agar peringatan Harganas bisa digunakan sebagai momentum untuk memperbarui tekad dalam memperkuat keluarga Indonesia dan memberdayakan peran peran perempuan dalam pembangunan. “Semoga keluarga-keluarga Indonesia menjadi tiang negeri yang kuat dan kokoh untuk menuju Indonesia yang maju dan sejahtera,” pungkas Presiden.(NJP)