Home / Berita Utama / Jawa Barat Pertahankan Predikat Duta Genre Indonesia

Jawa Barat Pertahankan Predikat Duta Genre Indonesia

Duta Genre Indonesia 2020 Putra Fiqih Agniyan Hidayat dan runner up Duta Genre Indonesia Putri Anisa Kurnia Ramdhini tampil mengenakan pakaian tradisional Jawa Barat dalam Apresiasi Duta dan Jambore Ajang Kreativitas (ADU JAK) Genre Indonesia 2020. Keduanya merupakan Duta Genre Jawa Barat. (IRFAN HQ/BKKBN JAWA BARAT)

BANDUNG | WARTA KENCANA

Jawa Barat sukses menjaga tradisi juara Duta Generasi Berencana (Genre) di pentas nasional. Hari ini, Duta Genre Jawa Barat Putra Fiqih Agniyan Hidayat resmi diukuhkan menjadi Duta Genre Indonesia 2020 setelah menyisihkan lima terbaik dari Provinsi Sulawesi Selatan, Jawa Timur, DKI Jakarta, dan Jawa Tengah. Tak hanya itu, Duta Genre Jawa Barat Putri Anisa Kurnia Ramdhini juga sukses mencatatkan diri sebagai runner up Duta Genre Indonesia Putri.

Keduanya terpilih setelah melalui serangkaian penilaian dalam Apresiasi Duta dan Jambore Ajang Kreativitas (ADU JAK) Genre Indonesia 2020 yang digelar secara virtual mulai 23 November sampai 3 Desember 2020. Ajang ini diikuti seluruh Duta Genre dari 34 provinsi di Indonesia.

Terpilihnya Fiqih sebagai Duta Genre Indonesia menjadi catatan penting dalam pembinaan Duta Genre di Jawa Barat. Mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) ini benar-benar mengawali kiprahnya dari bawah. Awal 2020 lalu, Fiqih terpilih menjadi Juara I Duta Genre Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat (KBB). Keikutsertaannya dalam ajang tersebut tidak lepas dari kiprahnya di Pusat Informasi Konseling Remaja (PIKR) Baleriung X di Kecamatan Ngamparah.

Tak lama berselang, The Best Speaker Lomba Debat Kewarganegaraan Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung pada 2017 ini sukses menjadi yang terbaik pada ajang pemilihan Duta Genre KBB. Keterpilihannya sekaligus menjadi tiket untuk berlomba menjadi yang terbaik di tingkat Jawa Barat pada tahun yang sama. Dan, hari ini pria kelahiran 2000 tersebut berhasil membutikan yang terbaik di tanah air.

Fiqih berharap keterpilihannya menjadi Duta Genre Indonesia membuka peluang untuk berkiprah lebih luas bagi pembangunan generasi muda di tanah air. Dengan berakhirnya lomba, Fiqih berharap para Duta Genre di tanah air bersatu dan berkolaborasi untuk bersama-sama berbuat yang terbaik untuk bangsa.

“Terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa, Allah sw, atas amanah dan tanggung jawab yang diberikan kepada saya. Ini menjadi tantangan bagi saya untuk berkiprah lebih luas lagi. Terima kasih Kakak-kakak Forum Genre Indonesia dan para Duta Genre sebelumnya. Saya berharap Kakak-kakak dapat memimbing kami untuk memberikan aksi nyata untuk Indonesia. Terima kasih untuk Duta Genre angkatan 2020. Kompetsisi berakhir. Kini saatnya bekolaboasi dan berkontribusi untuk negeri,” ungkap Fiqih saat memberikan official statement usai didapuk menjadi Duta Genre Indonesia.

Kompatriot Fiqih dari Jawa Barat tampaknya tak cukup beruntung. Meski begitu, keberhasilannya menduduki posisi kedua menjadi bukti bahwa Anisa Kurnia Ramdhini patut mendapat acungan jempol. Anisa hanya terpaut sedikit poin dibandingkan pemenang Duta Genre Indonesia Putri yang berhasil diboyong Duta Genre Sumatera Barat. Sebagai catatan, tahun lalu Jawa Barat berhasil mengantar Teliana Djuwita sebagai yang terbaik dalam ajang yang sama.

Sebelum melangkah ke pentas nasional, Anisa merupakan Duta Genre Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) Jenderal Achmad Yani Kota Cimahi pada 2019 lalu. Prestasi itu yang kemudian mengantarkannya untuk bersaing di tingkat Kota Cimahi pada tahun yang sama. Aktivis Warga Peduli AIDS 2020 ini kemudian didapuk menjadi Duta Genre Kota Cimahi 2019. Setahun kemudian, anggota Purna Paskibraka Indonesia berhasil menjadi yang terbaik di Jawa Barat.

Role Model Pembangunan Keluarga Terencana

Sementara itu, menyambut perhelatan ADU JAK 2020, Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wadoyo menegaskan bahwa generasi muda merupakan aset penting dari penduduk Indonesia. Bagi Hasto, generasi muda merupakan agen perubahan. Pentingnya peran generasi muda digambarkan Hasto dengan menyitir kata-kata Bung Karno.

“Bung Karno pernah mengatakan, ‘Beri aku 1000 orang tua, akan kucabut Semeru dari akarnya. Tapi kalau diberi 10 anak muda, maka  akan guncangkan dunia.’ Ini menunjukkan betapa besarnya kekuatan generasi muda,” ujar Hasto saat membuka acara tersebut secara virtual.

Karena peran inilah, menurut Hasto, BKKBN harus menjadi sahabat remaja dan keluarga. BKKBN harus  mengarusutamakan remaja, milenial, generasi muda. Hasto berpesan agar dalam situasi seperti apapun remaja harus  tetap berkreasi dan berinovasi, secara langsung atau pun tidak langsung seperti melalui pertemuan-pertemuan virtual. Hal itu diingatkan Hasto karena ke depan bangsa ini mempunyai pekerjaan rumah besar, yaitu  menjaga kualitas SDM agar tetap dan bertambah unggul.

“Saya berharap Genre  tidak hanya menjadi duta, tapi harus menjadi contoh dalam kehidupan yang  berencana. Salah satunya dalam pencegahan kasus stunting. Saya berpesan agar Duta Genre jangan menikah di bawah usia 21 tahun  bagi perempuan dan 25 tahun bagi laki-laki. Sumber stunting itu terjadi manakala menikah terlalu muda,” tandas Hasto.

Menurut Hasto, usia menikah sangat menentukan kualitas bayi yang dilahirkan. Hal ini terkait dengan kesiapan organ  reproduksi perempuan saat melahirkan, di samping kesiapan fisik dan mental.  Sementara bagi laki-laki, usia menikah harus sesuai agar semua prasyarat untuk menikah terpenuhi. Seperti kecukupan gizi, mental, moral dan  emosi telah  tertata baik, finansial mendukung, kemampuan interaksi sosial sudah terbangun dengan  baik. Termasuk memiliki  keterampilan dan kesiapan intelektual.

“Jadilah role model, sebagai contoh dalam membangun keluarga yang penuh dengan perencanaan matang. Bila ada mantan Duta Genre menikah dan kemudian bercerai, maka  sertifikat Duta Genre bisa dicabut. Genre adalah contoh,” tegas Hasto.(NJP)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

Scroll To Top