Home / Berita Utama / Bupati Bandung Barat Serukan Kembali “Dua Anak Cukup”

Bupati Bandung Barat Serukan Kembali “Dua Anak Cukup”

Bupati Bandung Barat Abubakar (DOK. BKKBN JABAR)

Bupati Bandung Barat Abubakar (DOK. BKKBN JABAR)

BANDUNG BARAT – PELITA

Lonjakan penduduk yang begitu tinggi di negeri ini, menjadi salah satu bahan pemikiran Pemerintah Kabupaten Bandung Barat (KBB). Sebagai sebuah daerah yang merupakan bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), tidak bisa dipungkiri KBB juga bisa dibilang salah satu daerah yang diantaranya memberikan kontribusi atas lonjakan penduduk itu.

Sehubungan dengan itu, Pemerintah KBB berupaya agar lonjakan penduduk di daerahnya bisa ditekan sedemikian rendah dengan lebih menggalakan program Keluarga Berencana (KB). “Kita berkomitmen untuk gerakan program KB ini dalam rangka mewujudkan norma  keluarga kecil sehat sejahtera. Untuk mewujudkannya, pertama-tama saya meningkatkan kelembagaan BP3AKB (Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana-Red). Lalu saya lakukan langkah-langkah lainnya sebagai bentuk keseriusan kita terhadap program KB,” ujar Bupati Bandung Barat H. Abubakar pada puncak peringatan ulang tahun KBB belum lama ini.

Bentuk peningkatan kelembagaan tersebut,  menurut bupati dengan mempertajam  orientasi dan program yang ada di BP3AKB, termasuk dukungan anggarannya. Ia berpendapat, kelembagaan yang ada di BP3AKB telah mewakili program pemerintah dalam mewujudkan norma keluarga kecil sehat sejahtera.

Namun terbentuknya kelembagaan itu belum cukup untuk merealisasikan program tersebut. Ia memandang, harus ada gerakan nyata yang menjawab tentang pesan pemerintah pusat terkait suksesnya program pembangunan berwawasan kependudukan itu. Maka, ia mengajak semua stackeholder untuk terlibat langsung melakukan gerakan moral tentang keluarga kecil sehat sejahtera tersebut. Karena mensukseskan program itu, tidak bisa dilaksanakan hanya oleh BP3AKB saja.

“Saya dan ibu (istri bupati-Red) akan terus mengajak masyarakat untuk mewujudkan norma keluarga kecil sehat sejahtera. Saya juga mengajak seluruh stackeholder untuk kembali pada motto dua anak cukup,” tegas orang nomor satu di KBB ini.

Langkah yang ia lakukan, diantaranya akan mengundang  ibu-ibu Pos Yandu  untuk menggencarkan lagi ajakan ber-KB kepada masyarakat. Sekalian pihaknya akan memberikan bantuan kepada kader Pos Yandu sebagai bentuk penghargaan pada mereka. Selain itu, Abubakar yang dikenal dekat dengan para ulama tersebut, menegaskan kedekatannya dengan mereka, akan dimanfaatkan untuk mengajak bersama-sama mewujudkan program pemerintah tersebut.

Berdasarkan pendataan BP3AKB KBB tahun 2013, jumlah penduduk KBB mencapai 1.578.069 jiwa dengan jumlah laki-laki 811.59 orang dan perempuan 761.010 orang. Jumlah tersebut diantaranya masih terdapat 283.502 orang atau sekitar 18 %  yang statusnya masih tergolong Pra Keluarga Sejahtera (Pra KS). Ia berharap pada tahun 2014, angka Pra KS itu terus berkurang.  Sebagai salah satu solusinya, adalah berkomitmen membentuk keluarga yang berencana, cukup dua anak saja.

Pada intinya, ia menyadari betul jika laju pertumbuhan penduduk perlu dikendalikan. Karena masalah kependudukan mempunyai implikasi yang luas terhadap perubahan social di segala bidang seperti di bidang pendidikan, kesehatan atau tenaga kerja. “Apabila tidak dikendalikan, akan berdampak terhadap kehidupan social masyarakat. Padahal kita juga berharap, pengendalian penduduk ini untuk mendukung program pembangunan dalam pencapaian IPM (Indeks Pembangunan Manusia-Red) sesuai yang kita harapan,” imbuhnya.

Di sisi lain, sebagai bentuk keseriusan Pemerintah KBB dalam mewujudkan norma keluarga kecil sejahtera melalui anjuran cukup dua anak itu, diperkuat dengan pembentukan regulasi. Saat ini KBB telah memiliki Peraturan Daerah (Perda) Nomor 2 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Program Keluarga Berencana Daerah. “Perda ini pada intinya jadi acuan bagi kita untuk mendorong berbagai program pembangunan berwawasan kependudukan,” jelasnya.

Menindaklanjuti kebijakan bupati tentang penguatan kelembagaan,  Kepala BP3AKB KBB, Wahyu Diguna mengemukakan, sebagai implementasinya langkah pertama ia optimalkan potensi berbagai bidang yang ada di lembaga tersebut. “Kebetulan di lembaga kita cukup komplit, mulai dari urusan  kesejahteraan keluarga, pemberdayaan perempuan, perlindungan anak, KB, termasuk bidang Advokasi dan Informasi. Itu siklus hidup, sehingga semuanya tercakup yang pada intinya bisa mewujudkan keluarga kecil sehat sejahtera, lahir dan batin, dunia dan akhirat,” cetusnya.

Penguatan kelembagaan tersebut, kata Wahyu diantaranya dengan peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM). Untuk itu, BP3AKB belum lama ini mengadakan kegiatan “cafasity building” pejabat structural di lingkungannya. Sementara untuk mensosialisasikan berbagai program di badan tersebut, pihaknya memperkuat KIE untuk memberdayakan advokasi dan informasi. “Kita juga sudah membentuk  IPKB (Ikatan Penulis Keluarga Berencana-Red) dan menginvetarisir rakom (radio komunitas), sebagai mitra kerjaa kita,” terangnya.

Melalui lembaga-lembaga tersebut ia berharap bisa membantu merealisasikan seruan Bupati Bandung Barat tentang motto cukup dua anak saja. Meski hingga saat ini laju pertumbuhan penduduk di KBB, masih relative terkendali namun persoalan kependudukan lainnya seperti kasus-ksus moralitas dan kejahatan kemanusian bisa dibilang “waspada”.  “Tapi saya yakin jika semua stake holders  bersatu, persoalan kependudukan itu bisa tertangani,” ungkapnya.

Namun ia cukup berlega hati, karena gencarnya program KB digulirkan, membuahkan hasil. Pada tahun 2013, Bupati Bandung Barat memperoleh penghargaan Satya Mangga Lencana, merupakan penghargaan tertinggi dari Presiden RI untuk Kepala Daerah terhadap Komitmen Program KB tersebut.

Selain itu, KBB juga disumbang berbagai penghargaan dari organisasi yang bergerak di bidang KB. Salah satunya, PIK-R SMAN I Batujajar berhasil menjadi Juara Nasional Harapan 3 dan untuk motivator dari  Paguyuban KB Pria menjadi Juara 1 tingkat Jabar. “Semua terus bergerak untuk program KB ini, bahkan dalam rangka Hari Jadi KBB ke-7 juga, bakti social yang kita lakukan masih seputar layanan KB. Alhamdulillah hasilnya cukup menggembirakan. Dengan didukung Dinas Kesehatan, kecamatan dan desa sebagai Lini Lapangan, sehari secara serentak di 16 kecamatan pelayanan KB Metode Jangka Panjang, bisa melayani 946 orang,” pungkasnya.(HENI SUHAENI/PELITA)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

Scroll To Top