GARUT | DUAANAK.COM
Wakil Bupati Garut Helmi Budiman menyambut Tim Monitoring dan Evaluasi Kesatuan Gerak (Kesrak) KB-Kesehatan Provinsi Jawa Barat di di Kampung Taringgul RW 08 Kelurahan Margawati, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut, Selasa (19/11/2019). Turut hadir Wakil Ketua TP PKK Kabupaten Garut Hani Firdiani, Kepala DPPKBPPA Kabupaten Garut Toni T Somantri, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Garut Maskut Farid, perwakilan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Garut, Ketua TP PKK Kabupaten Garut, Camat Garut Kota Bambang Hafidz, unsur Forkopimcam, para Lurah, Ketua TP PKK Kecamatan Garut, Ketua TP PKK Kelurahan Margawati berserta kader dan tamu undangan lainnya.
Dalam sambutanya, Wakil Bupati Helmi Budiman mengatakan, kegiatan sekarang ini bukan mempersiapkan lomba. Melainkan apresiasi apa yang telah dilakukan TP PKK dalam keseharian kegiatannya. “Alhamdulillah, inovasinya banyak Tadi ada dengan munculnya Saganting alias Sajian Cegah Stunting. Ini merupakan sebuah gerakan tentang cegah stunting,” kata Wabup.
Helmi menegaskan, penanggulangan stunting harus berupa gerakan, bukan hanya program. Saat program itu terbatas, gerakan akan dilakukan secara terus-menerus.
“Kalau program itu selesai semuanya sudah berhenti kegiatannya, tapi kalau berupa sebuah gerakan. Ini akan secara terus-menerus dilakukan bagaimana stunting ini bisa berkurang, bahkan zero atau nol stunting,” ungkap Helmi.
Helmi juga sampaikan apresiasi kepada semua stake holders yang terlibat dalam lomba Kesrak KB Kesehatan. Wabup berharap Garut mendapatkan posisi penting di Jawa Barat dan Nasional.
“Saya berharap, program Kesrak KB-Kesehatam ini kita kompletkan semuanya. Kita buat ini beda. Tahun ini kita mengapresiasi tadi masalah stunting. Kedua, biasanya kalau lomba PKK, yang nyanyi adalah PKK, tapi sekarang ini sebuah kemajuan, generasi yang akan menggantikan PKK. Tema kita pada tahun ini adalah Generasi Sehat Indonesia Unggul, karena sesuai amanat Presiden Republik Indonesia bahwa prioritas program dan kegiatan adalah peningkatan sumber daya manusia,” ujarnya.
Kepala DPPKBPPA Kabupaten Garut Toni T Somantri menuturkan, leading sector kegiatan ini adalah TP PKK, DPPKPPPA, Dinas Kesehatan, dan DPMD. Toni berharap kegiatan ini mampu mendorong percepatan penanggulangan masalah kesehatan. Sebut saja misalnya pemberian informasi kepada masyarakat mengenai masalah stunting, angka kematian ibu (AKI), angka kematian bayi (AKB), perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), masalah keluarga berencana, dan penggunaan alat kontrasepsi.
“Sasarannya percepatan program kesehatan. Melalui program ini semua menjadi prioritas, semua masalah kesehatan masyarakat dilayani,” ujar Toni.
Disinggung masalah stunting, Toni mengatakan, stunting ini terjadi kebanyakan dari dampak pola hidup masyarakat yang kurang sehat, mulai persiapkan perkawinan dengan usia terlalu muda dan saat hamil di usia yang belum waktunya. Kemudian, asupan gizi kadang tidak diperhatikan, pola makan ibu sedang hamil sama yang tidak hamil itu disamakan, tanpa memperhatikan gizi, protein dan sebagainya.
Toni menegaskan, harus ada pola makan yang harus dibedakan saat hamil dan tidak, kalau saat hamil. Salah satu contohnya adalah mengurangi pedas, mengonsumsi protein dan makanan bergizi tinggi lainnya. (DISKOMINFO GARUT)