Home / Berita Daerah / Lewat Stand Up Comedy, Generasi Berencana Disosialisasikan

Lewat Stand Up Comedy, Generasi Berencana Disosialisasikan

Stand Up Comedy untuk Generasi Berencana

Stand Up Comedy untuk Generasi Berencana

Hampir sepertiga jumlah penduduk Jawa Barat (Jabar) adalah kalangan remaja. Mereka merupakan generasi penerus bangsa. Tetapi, yang sering muncul ke permukaan justru kenakalan dan perilaku menyimpangnya, salah satunya adalah seks bebas yang bisa berakibat pada aborsi, kawin muda, terinfeksinya penyakit menular seksual, HIV/AIDS, dan lainnya. Merujuk pada Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012, jumlah usia remaja 15-19 tahun yang sudah melahirkan atau sedang hamil meningkat menjadi 9,5%. Sedangkan pada SDKI 2007 di posisi 8,5%.

 

Sadar strategisnya peran remaja dalam pembangunan kependudukan dan keluarga berencana (KKB), Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) pun makin getol melakukan sosialisasi Generasi Berencana (Genre) kepada kalangan remaja. Materi kampanye terkait dampak negatif seks bebas, pendewasaan usia perkawinan, kesehatan reproduksi, perencanan berkeluarga, dan sebagainya melalui berbagai pendekatan kesenian yang digandrungi para remaja dewasa ini. Salah satunya dengan menyelenggarakan Pentas Komedi Genre melalui genre Stand Up Comedy bertajuk “Pernikahan Ideal Sebagai Gerbang Mewujudkan Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera” pada 26-28 November 2013 di 10 kota besar.

 

Pentas Komedi Genre tersebut dibagi menjadi dua tahap. Tahap pertama adalah audisi yang berlokasi di 10 kota besar yaitu Bandung, Jakarta, Semarang, Yogyakarta, Medan, Palembang, Surabaya, Pontianak, Makassar, dan Denpasar. Untuk Bandung, Jakarta, Yogyakarta dan Semarang serempak dilaksanakan pada 26 November 2013. Sementara untuk enam kota lainnya diselenggarakan pada 27 dan 28 November 2013. Adapun tahap kedua adalah grand final bagi yang lolos audisi pada masing-masing kota. Grand final akan diselenggarakan pada 6 Desember 2013.

 

Bandung merupakan satu dari 10 kota tempat audisi pentas komedi Genre bagi para remaja yang ada di Jawa Barat. “Pada dasarnya remaja menyukai kesenian, melalui pentas komedi Genre inilah kami dapat menyosialisasikan Genre agar para remaja memiliki perencanaan membentuk keluarga yang sehat dan baik,” tutur Kepala Bidang Advokasi Penggerakan dan Informasi BKKBN Jabar Rudy Budiman dalam konferensi pers saat audisi Pentas Komedi Genre di Bober Café, Jalan Sumatera, Bandung, Selasa (26/11).

 

Audisi di Bandung tersebut diikuti kalangan remaja dari berbagai kabupaten/kota se-Jabar. Hadir pula pada kesempatan itu Asisten Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat Ahmad Hadadi, Kasubdit Advokasi BKKBN Uung Kusmana, dan beberapa pejabat struktural BKKBN Jabar. Acara dibuka langsung Ahmad Hadadi sekaligus memberikan cinderamata kepada para juara lomba poster dari Bandung. “Setiap remaja nantinya pasti akan membentuk sebuah keluarga, mulai saat ini para remaja Jawa Barat mesti memiliki pemahaman tentang perencanaan keluarga,” kata Ahmad Hadadi.

 

Menurut Ahmad Hadadi, banyak remaja yang putus sekolah lalu menikah di usia muda. “Bahkan usia di bawah 15 tahun sudah mengandung, ini menjadi tidak baik,” ujarnya. Ia mengatakan, bahwa tingkat perceraian di Jabar terbilang tinggi akibat dari ketidaksiapan dalam berumah tangga. “Kebanyakan disebabkan oleh seks bebas, makanya saya sangat mengapresiasi kegiatan ini agar remaja memahami Genre lewat pentas komedi ini,” tandasnya.

 

Uung Kusmana mengatakan, banyak medium yang digunakan BKKBN dalam melakukan sosialisasi Genre kepada remaja selain lewat stand up comedy, diantaranya lomba poster, lomba rap, dan lainnya. “Para remaja itu memiliki komunitasnya sendiri. Ada yang suka rap, mereka mengikuti lomba rap, yang suka poster, mengikuti lomba poster, yang suka stand up comedy, mengikuti lomba tersebut,” ujarnya. Bagi Uung Kusmana, BKKBN menggunakan medium yang tengah digandrungi kalangan remaja agar sosialisasi Genre sampai kepada mereka.

 

Menurut Uung, pentas ini jangan hanya dilihat dari hajatannya, tapi lihat tujuan dari sosialisasi tersebut. “Ini hanya media saja, BKKBN selalu menggunakan berbagai pendekatan kepada remaja. Misalnya dengan membentuk PIK Remaja sebagai komunitas dalam berbagi pengetahuan tentang Genre karena remaja akan terbuka bila berkomunikasi dengan teman sebayanya dibandingkan kepada orangtua atau guru,” terangnya. Begitu pula dengan pentas ini, lanjutnya, mereka bisa mengekspresikan gagasannya terkait Genre pada sesama remaja.

 

Rudy Budiman menegaskan, bahwa pendewasaan usia perkawinan sangat penting untuk menjaga keharmonisan pasangan. Selain itu juga, menjaga jarak kehamilan akan menciptakan hubungan yang baik antara anak-anak mereka. “Bayangkan kalau jarak anak pertama dengan anak kedua hanya dua tahun, akan terjadi persaingan dan kecemburuan di antara anak-anaknya,” ujar Rudy Budiman.(RDN)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

Scroll To Top