Home / Berita Daerah / Di Sumedang, Kekerasan Perempuan dan Anak Kalahkan Kasus Curanmor

Di Sumedang, Kekerasan Perempuan dan Anak Kalahkan Kasus Curanmor

STOP KEKERASAN!

STOP KEKERASAN!

Maraknya kasus kekerasan, pelecehan seks terhadap anak dan perempuan, mengundang keprihatinan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Sumedang. Untuk itu, pengurus P2TP2A Sumedang mengacarakan Rakor Penguatan P2TP2Adi Aula PKK beberapa waktu lalu. Kegiatan itu mendatangkan narasumber dari Polres Sumedang, Kejaksaan Negeri Sumedang, Pengadilan Tata Usaha Negara, dan aktivis parenting Soni Abunawas (Uncle Soni) dari Internasioanl Green School. Acaradibuka Sekretaris Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan (BKBPP) Syarif Effendi Badar didampingi Kabid PP Emay Kusmayati.

Dalam sambutannya Syarif mengatakan, P2TP2A adalah lembaga penyedia layanan terhadap korban kekerasan, dikelola bersama- sama dalam bentuk medis, psiko-sosial, pelayanan hukum, pendidikan, dan lain-lain yang semuanya memberikan kontribusi terhadap pemberdayaan perempuan dan anak, dalam rangka terwujudnya kesetaraan dan keadilan gender.“Maraknya kekerasan saat ini menunjukan bahwa pemerintah, masyarakat, keluarga dan orangtua belum optimal dalam memberikan perlindungan bagi perempuan dan anak. Berbagai kasus yang terjadi seolah memberikan gambaran sudah terjadi pergeseran nilai- nilai dan norma dalam kehidupan masyarakat,” kata Syarif.

Syarif mengaku memberikan laporan berkala kepada P2TP2A Jawa Barat, meski diakui masih banyak kekurangan data yang sebenarnyakarena banyak faktor juga yang tidak mendukung dalam pengungkapannya. Menurutnya, saat ini muncul fenomena gunung es, di mana yang kelihatan hanya puncaknya, sedangkan bagian bawahnya tak terlihat. “Melalui kegiatan ini kita upayakan pencegahan, mengantisipasi sedini mungkin dengan pendidikan dan sosialisasi selain kita berharap kepada Ketua P2TP2A Jawa Barat agar bisa membantu menyalurkan dana APBD-nya untuk pembangunan sekretariat P2TP2A di masing- masing daerah,” pintanya.

Sementara itu, Bripka I Wayan dari Polres Sumedang mengungkapkan, potret buram korban kekerasan dan pelecehan perempuan dan anak tahun ini menduduki peringkat pertama. Disusul kasus trafficking dan pornografi, selain kejahatan lainnya seperti curanmor. Dijelaskan, kasus perlindungan anak tahun 2012 ada 30, tahun 2013 ada 37 kasus dan tahun ini yang baru memasuki bulan ke lima sudah mencapai 15 kasus.

“Saya heran, setiap minggunya selalu ada laporan kasus cabul ke polres. Apa karena Sumedang udaranya dingin gitu?” kata Wayan.

Menurut Wayan, keheranan yang sama sempat diungkapkan Kapolda Jabar. Kapolda heran Sumedang yang nota bene kota kecil dan tak memiliki tempat hiburan malam atau diskotik, angka kriminalitasnya cenderung naik. Padahal, kota ini dikelilingi tetangga kabupaten yang slogannya kabupaten santri (Garut – Tasikmalaya).

“Banyaknya laporan kasus bukan berarti presatsi meski disisi lain masyarakat sudah tahu hukum. Untuk itu, saya berharap melalui P2TP2A bila ada korban ada pendampingan juga dan bisa terbentuk sampai di kecamatan,” ujarnya.

Meski begitu, bukan tidak ada hambatan menangani kasus-kasus tersebut karena pemeriksanan kasus semacam itu dilakukan oleh polwan yang jumlahnya terbatas, hanya ada di polsek kota saja. Jelasnya lagi, kalau pun di desa atau dusun ada kejadian, yang melapor cukup aparat desa/kecamatan saja datang ke polsek. Polseklah yang kemudian berkoordinasi dengan Polres untuk mendatangkan petugas ke tempat kejadian perkara.

Sedangkan Uncle Soni menggambarkan, selain korban kemodernan dan kemudahan akses elektronik, seperti games, HP, BB, Internet, televisi, komik dan kesalahan budaya yang tidak menempatkan pada semestinya.Juga anak-anak sekarang jarang mendapat perhatian, sentuhan yang sebenarnya dari orang tua yang lebih mengedepankan kepintaran saja atau hanya fokus pada kognitifnya saja. Bukan menanamkan nilai- nilai kepintaran/kecerdasan perilaku seperti nilai kejujuran, kebijakan, simpati dan empati pada sesama dan perilaku yang terpuji lainnya.(EMI S/IPKB SUMEDANG)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

Scroll To Top