Home / Berita Utama / UPPKS Dorong Pengembangan Ekonomi Kerakyatan

UPPKS Dorong Pengembangan Ekonomi Kerakyatan

Produk UPPKS Jabar dipamerkan di arena Hari Keluarga XX tingkat nasional di Palu. (DOK. BKKBN JABAR)

Produk UPPKS Jabar dipamerkan di arena Hari Keluarga XX tingkat nasional di Palu. (DOK. BKKBN JABAR)

BANDUNG – DUAANAK.COM

Kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) sejatinya menjadi sebuah upaya membantu keluarga dalam meningkatkan taraf taraf kesejahteraan. Sayangnya, dalam 10 tahun terakhir kondisi kelompok UPPKS melemah. Kondisi ini disinyalir menjadi salah satu penyebab stagnannya program kependudukan, keluarga berencana, dan pembangunan keluarga (KKBPK).

Ketua Departemen Hukum, Organisasi, Pendidikan dan Pelatihan Asosiasi Kelompok UPPKS (AKU) Saut Munthe mengungkapkan hal itu saat berbincang seputar persiapan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) AKU Tahun 2014 di kantor Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Jawa Barat belum lama ini. Menurutnya, stagnasi kepesertaan program KB turut dipicu melemahnya sinergi antara kegiatan KB atau keluarga berencana dengan KS atau keluarga sejahtera.

“Seharusnya kedua program ini (KB dan KS) bersinergi dalam mencapai NKKBS, norma keluarga kecil bahagia sejahtera. Program KB berperan dalam mewujudkan NKK demi memperbesar ruang bagi peningkatan  BS. Di sisi lain, program KS memanfaatkan ruang tadi dalam memujudkan BS sekaligus memperkuat KB dalam melestarikan NKK,” kata Saut.

Program KS sebagaimana dimaksudnya Saut bertujuan membantu keluarga meningkatkan taraf kesejahteraan dan kebahagiaan keluarga. Program KKB memfasilitasinya dengan berbagai upaya beyond family planning, meliputi Tri Bina Pembangunan Keluarga (Bina Keluarga Balita, Bina Keluarga Remaja, dan Bina Keluarga Lansia). Nah, UPPKS merupakan salah satu kegiatan strategis bagi peningkatan akses dan peluang terhadap penerimaan informasi dan sumber daya ekonomi melalui usaha mikro keluarga.

Dalam 10 tahun terakhir, terang Saut, jumlah maupun kualitas kelompok UPPKS mengalami penurunan sangat signifikan. Akibatnya, peserta KB aktif atau terbina melalui kegiatan UPPKS berkurang cukup besar. Sebaliknya, drop out peserta KB meningkat pesat.

“AKU merasa prihatin melihat lemahnya komitmen berbagai pihak, baik swasta dan terutama pemerintah terhadap perkembangan UPPKS selama 10 tahun terakhir ini. Atas dasar itu, Rakernas AKU Tahun 2014 diarahkan selain untuk memperkuat kondisi organisasi juga diharapkan dapat memperkuat komitmen beberapa pihak dalam pengembangan kegiatan UPPKS di masa yang akan datang,” imbuh Saut yang juga Ketua Panitia Rakernas AKU 2014.

Dia melanjutkan, “Rakernas bertujuan memperkuat kelembagaan dan komitmen bersama dengan para mitra dalam rangka pengembangan ekonomi kerakyatan menuju NKKBS. Sejalan dengan tujuan itu, Rakernas mengagendakan seminar yang di dalamnya menghadirkan sejumlah kepala daerah, akademisi, lembaga keuangan dan perbankan, hingga badan amil zakat.”(NJP)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

Scroll To Top