GARUT | WARTAKENCANA.COM
Jawa Barat kembali membukukan catatan terbaiknya. Memperingati Hari Kontrasepsi Sedunia (World Contraception Day) pada 26 September 2022, Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Jawa Barat melaporkan capaian pelayanan kontrasepsi sebanyak 804.539 akseptor atau mencapai 128,35 persen dari target yang dipatok Jakarta sebanyak 626.837 akseptor.
Laporan tersebut disampaikan melalui sambungan telekonferensi bersama lima provinsi lainnya pada momentum pelayanan KB serentak pada Kamis, 29 September 2022, di Markas Komando Distrik Militer (Makodim) 0611/Garut. Kegiatan ini bertepatan dengan penutupan Roadshow Ketua Umum Dharma Pertiwi dalam rangka percepatan penurunan stunting.
Wakil Asisten Teritorial Komando Daerah Militer III/Siliwangi Letnan Kolonel Kavaleri Dedi Setiadi menjelaskan, dukungan TNI terhadap program pembangunan keluarga, kependudukan, dan keluarga berencana (Bangga Kencana) bukan hal baru. Kolaborasi telah terjalin begitu lama dan berhasil menorehkan berbagai bentuk kerjasama program yang manfaatnya dapat dirasakan langsung masyarakat. Salah satunya melalui adanya kegiatan TNI Manunggal Bangga Kencana-Kesehatan Terpadu (TMKK) Tahun 2022 yang telah berlangsung sejak Agustus sampai September 2022.
“Kegiatan ini berlangsung serentak seluruh Indonesia dengan target capaian pelayanan KB kepada 2,8 juta akseptor. Dalam rangka percepatan pencapaian target tersebut, maka diperlukan berbagai akselerasi dalam pelayanan KB, sehingga dapat menjangkau seluruh seluruh lapisan masyarakat. Hal ini juga sesuai dengan jargon yang diusung Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat, Jawara MKJP,” terang Dedi.
“Alhamdulillah Garut menjadi nomor satu di Jawa Barat. Luar biasa. Terima kasih kami ucapkan kepada Dandim, Danramil, para Babinsa yang sudah mendukung pelayanan KB. Ini bukti nyata TNI-Polri dan pemerintah bisa berkolaborasi dengan baik, memberikan pelayanan kepada masyarakat,” sambung Dedi.
Mewakili Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Barat, Koordinator Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi Pintauli Siregar menjelaskan, peran TNI dalam pelayanan KB menjadi sangat penting di tingkat lini lapangan, terutama dalam hal penggerakkan akseptor. Selain kerjasama dengan para penyuluh KB dan tenaga lini lapangan, fasilitas kesehatan TNI menjadi salah satu tempat layanan kesehatan yang memiliki sarana dan prasarana serta sumber daya tenaga kesehatan kompeten. Seperti halnya di Kabupaten Garut, kegiatan pelayanan KB salah satunya digelar di klinik Kesehatan Distrik Militer (Kesdim) Garut.
Sampai 28 September, Kabupaten Garut telah memberikan pelayanan KB kepada 135,813 akseptor atau sebesar 486,31 persen dari target. Ini menjadi persentase capaian terbesar sementara, di atas Kabupaten Bogor sebesar 292,19 persen.
Pintauli menyampaikan apresiasinya kepada seluruh jajaran serta mitra kerja yang terlibat pada TMKK tahun ini. “Apresiasi kami kepada Kabupaten Garut karena dari dua bulan kegiatan TMKK, Garut bisa mencatatkan capaian hampir 500 persen. Begitu pula di tingkat provinsi sudah mencapai 128 persen. Ini merupakan perjuangan luar biasa. Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh mitra kerja terkait, TNI Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Laut yang dengan luar biasa mengoordinir para babinsa di lapangan berkolaborasi dengan kader, tenaga kesehatan, penyuluh dan lini lapangan KB, tak henti-hentinya mengajak pasangan usia subur (PUS) untuk menjadi peserta KB,” ujar Pintauli.
Di bagian lain, Pintauli menjelaskan, momentum pelayanan KB dan sosialisasi kehamilan yang terencana dengan penggunaan alat kontrasepsi sangat penting dan bermanfaat untuk menekan angka kematian ibu dan bayi dan meningkatkan kualitas hidup bayi agar terhindar dari stunting. BKKBN berharap kolaborasi tidak berhenti sampai TMKK.
“TNI, kader, penyuluh, bidan, PLKB terus berjuang meningkatkan kesertaan ber-KB. Tingginya angka kesertaan ber-KB bisa membantu Indonesia terlepas dari stunting. Pelayanan KB bukan hanya pelayanan kontrasepsi, tapi juga akan berdampak positif pada penurunan angka kematian ibu dan penurunan stunting,” jelas Pintauli.
Turut hadir secara luring di Makodim 0611/Garut mengikuti telekonferensi antaralain Sekretaris Daerah Garut, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Garut, Dandim 0611/Garut, Ketua Persit KCK Cabang XXII, dan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Garut. (NJP)