Home / Berita Utama / Mendorong Ketahanan Keluarga Demi Generasi Jawa Barat Lebih Baik

Mendorong Ketahanan Keluarga Demi Generasi Jawa Barat Lebih Baik

Gubernur Jabar Pimpin Puncak Peringatan Harganas XXI-2014 di Kabupaten Kuningan

Gubernur Jabar Ahmad Heryawan menyerahkan hadiah kepada pemenang perlombaan dalam rangka Harganas XXI di Kuningan. (DOK. BKKBN JABAR)

Gubernur Jabar Ahmad Heryawan menyerahkan hadiah kepada pemenang perlombaan dalam rangka Harganas XXI di Kuningan. (DOK. BKKBN JABAR)

KUNINGAN-DUAANAK.COM

Keluarga Jawa Barat merayakan Hari Keluarga Nasional (Harganas) XXI di Open Space Gallery Linggarjati, Kuningan, Senin 11 Agustus 2014. Perayaan dihadiri langsung Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar, Inspektur Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Aidin Tentramin, sejumlah pimpinan daerah se-Jawa Barat, dan pengelola program Kependudukan, Keluarga Berencana, dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) di Jawa Barat.

Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Barat Siti Fathonah menjelaskan, peringatan Hari Harganas ke-21 merupakan momentum tepat untuk melakukan refleksi dan evaluasi atas upaya-upaya yang telah dilakukan dalam meningkatkan kualitas keluarga di Jawa Barat. Tema sentral Harganas XXI tahun ini yaitu “Melalui Hari Keluarga Kita Tingkatkan Kualitas Keluarga dalam Mewujudkan Jawa Barat Maju Sejahtera untuk Semua”, dengan motto “Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera, Keluarga Masa Depan Jawa Barat” diharapkan dapat dijadikan sebagai pemicu bagi keluarga Jawa Barat untuk dapat terus menerus meningkatkan ketahanan keluarganya sehingga mampu melahirkan generasi yang lebih baik.

Peringatan Harganas, sambung Fathonah, merupakan perwujudan kepedulian dan perhatian pemerintah dan masyarakat dalam upaya menjadikan keluarga sebagai subjek dan objek pembangunan bangsa. “Keluarga merupakan wahana pertama dan utama dalam penyemaian nilai luhur bangsa dan bagi pengembangan sumber daya manusia yang berkualitas sehingga di Jawa Barat akan terbentuk norma keluarga kecil bahagia sejahtera (NKKBS),” ungkap Fathonah.

Fathonah lantas menghubungkan NKKBS tersebut dengan Indeks Kebahagiaan Indonesia yang dipublikasikan Badan Pusat Statistik (BPS) pada 12 Juni 2014 lalu. Indeks tersebut menunjukkan nilai kebahagiaan di Indonesia adalah 65,11 dari skala 0-100. Indeks ini merupakan indeks komposit yang diukur secara tertimbang dan mencakup indikator kepuasan terhadap 10 domain kehidupan yang penting.

Hasilnya, tingkat kebahagiaan tertinggi dicapai oleh penduduk yang berpendidikan tinggi, bertempat tinggal di kota, berpendapatan tinggi, pada kelompok umur 17-24 tahun dan yang terpenting adalah berkeluarga dengan anak dua. “Jadi, temuan ini sejalan dengan tujuan yang diharapkan BKKBN, yaitu keluarga kecil bahagia sejahtera dengan dua anak cukup,” tandas Fathonah.

Karena itu, Fathonah tidak berlebihan jika misi BKKBN dalam “Mewujudkan Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera” bagi seluruh rakyat Indonesia juga merupakan dambaan yang bersifat global. Alasannya, bila misi ini dapat dicapai maka banyak masalah kependudukan yang dihadapi akan dapat  diatasi.

Pencapaian Kinerja Program KKBPK

Di bagian lain, Fathonah menjelaskan, kinerja program KKBPK Jawa Barat sampai semester pertama tahun ini secara umum boleh dibilang menggembirakan. Hal ini tercermin dalam hasil pencapaian Kontrak Kinerja Provinsi (KKP) yang masih on the track. Bahkan, beberapa indikator di antaranya sudah melampaui KKP yang sedianya dibidik bisa dituntaskan pada akhir tahun.

Sampai Juni 2014 ini jumlah peserta aktif (PA) atau contraceptive prevalence rate (CPR) mencapai 73,74 persen dari total pasangan usia subur (PUS). Secara persentase, penyumbang utama tiga besar PA ada di Kabupaten Bandung (81,97%), Kabupaten Sumedang (81,17%), dan Kota Cirebon (80,60%). Adapun tiga daerah dengan pencapaian PA terendah dihuni Kabupaten Tasikmalaya (63,66%), Kabupaten Subang (65,60%), dan Kabupaten Sukabumi (69,17%).

“Dibanding perkiraan permintaan masyarakat (PPM), jumlah ini sudah melampaui ekspektasi hingga 120,60 persen. Terlebih untuk Kabupaten Ciamis, Kota Depok, dan Kota Tasikmalaya yang mencatat persentase hingga masing-masing 135,15%, 133,26%, dan 130,25%. Dan, hanya Kota Cimahi yang belum memenuhi target pencapaian. Hingga Juni, Kota Cimahi sudah mencatatkan pencapaian 88,11%,” terang Fathonah.

Sayangnya, pencapaian moncer ini kurang diimbangi dengan pencapaian prevalensi dalam kategori jangka panjang, metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP). Pengguna MKJP seperti kesulitan berkutat dari angka 20 persen. Hingga pertengahan tahun, MKJP masih tersendat pada angka 20,44%. Sementara targetnya sekitar 22,7%. Bahkan, empat daerah mencatat pemakaian MKJP di bawah 15 persen. Keempat daerah itu meliputi: Kabupaten Karawang (13,88%), Kabupaten Sukabumi (13,54%), Kabupaten Bogor (12,92%), dan Kabupaten Indramayu (12,50%). Meski begitu, terdapat tiga daerah lain yang sukses mencatatkan pencapaian fantastis pemakaian MKJP. Yakni, Kota Bandung (41,51%), Kabupaten Subang (32,08), dan Kota Cimahi (30,94%).

“Rendahnya tingkat pemakaian MKJP juga tercermin dari hasil Mini Survei 2013. Ternyata, peserta KB di Jabar masih sangat didominasi suntik dan pil. Angkanya mencapai 77,5%, dengan rincian: suntik 48,5% dan pil 29%. Setelah itu, barulah terdapat IUD (12,7%) dan implant (4%). Adapun metode operasi wanita (MOW) 3,4% dan metode operasi pria (MOP) kurang dari 1%. Berarti dari seluruh peserta KB, seperlimanya mengunakan MKJP,” kata Fathonah.

Harganas XXI: Semua Untuk Keluarga

Lebih jauh Fathonah menjelaskan, rangkaian kegiatan Harganas XXI berlangsung selama tiga hari, 9-11 Agustus 2014. Acara diawali dengan sosialisasi program KKBPK melalui pemutaran film oleh Mobil Unit Penerangan KB di empat desa pada 9 Agustus 2019. Di sekitar lokasi penyelenggaraan acara, ada empat desa sasaran yang digempur dengan pesan KIE (komunikasi, informasi dan edukasi) program KKBPK melalui Mobil Unit Penerangan KB, yaitu, Bandorasa Kulon, Bandorasa Wetan, Linggarjati dan Linggasana.

Di empat tempat ini, masyarakat juga diajak untuk mengikuti acara senam bersama dan gerak jalan keluarga yang dilaksanakan esok harinya. Bupati Kuningan, Utje Suganda hadir memantau pelaksanaan kegiatan di salah satu lokasi.

Sosialiasi program dilakukan juga melalui jalur media elektronik berbasis masyarakat. Sejumlah Radio Komunitas yang digawangi Jaringan Radio Komunitas (JRK) Jabar, ikut ambil bagian dalam menyemarakkan peringatan hari bagi seluruh keluarga ini. Sejumlah talkshow dan sosialisasi program Generasi Berencana (Genre) dilakukan melalui radio komunitas berbasis masyarakat di Radio Bayna FM dan Raliga FM yang berada di sekitar lokasi.

Hari berikutnya, 10 Agustus 2014, perayaan Harganas XXI diisi dengan kegiatan yang kental nuansa keluarga. Acara diawali dengan senam bersama keluarga yang menghadirkan ratusan keluarga yang bergabung dengan panitia dan peserta acara dari kabupaten/ kota. Dimeriahkan oleh hiburan kesenian dari Nuke Darso, kesenian egrang wayang yang mengundang tawa, juga puluhan doorprize, dari sepeda gunung, alat elektronik, peralatan rumah tangga, hingga hadiah-hadiah games macam handuk dan payung. Seluruh peserta gerak jalan sehat punya kesempatan untuk mendapatkan hadiah-hadiah tersebut, jika beruntung tentu saja. Selesai senam, acara dilanjutkan dengan konvoi keluarga, berjalan bersama mengitari Kuningan yang sejuk dengan lanskap Ciremai yang memukau.

Gerak jalan sehat menempuh jarak sekitar 4 km, dari lokasi Open Space Gallery rombongan bergerak ke arah atas, kemudian memutar menuju Gedung Perundingan Linggarjati dan kembali ke lokasi semula. Saat gerak jalan, pihak panitia secara diam-diam memotret beberapa peserta yang membawa keluarga, lalu memilih keluarga mana yang aktif serta ceria mengikuti acara. Dari acara yang ditajuki Bidik Keluarga Harmonis ini terpilih keluarga asal Desa Bandorasa Wetan, yang mengajak dua anaknya dalam kegiatan ini. Bukan kebetulan, sang ibu juga merupakan peserta KB Implant. Usai gerak jalan sehat, seluruh peserta dijamu dengan makanan khas Kuningan, Hucap alias Tahu Kecap. Semacam Kupat Tahu dengan bumbu kacang. Beberapa penganan khas semacam ubi, kacang rebus, pisang juga disajikan untuk seluruh keluarga.

Pada hari yang sama dilangsungkan lomba-lomba Keluarga Ceria (Fun Games) berhadiah. Ketangkasan dan kekompakan keluarga benar-benar diuji, dengan imbalan yang lebih dari lumayan. Di arena yang sama juga dihelat bazaar produk Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) livetalkshow Radio komunitas dan workshop keluarga dengan tema membumikan 8 Fungsi Keluarga.

Acara peringatan Hari Keluarga Nasional ini nyata tidak hanya seremonial. Pengabdian masyarakat melalui bakti sosial ditandai dengan pembentukan Kampoeng KB di Dusun Pahing dan Manis di Desa Bandorasa Kulon Kecamatan Cilimus Kabupaten Kuningan. Beberapa indikator Kampung KB yang sesuai dengan Permendagri diupayakan dengan melakukan pendampingan masyarakat di berbagai bidang. Diharapkan, ke depannya, Kampung KB ini menjadi model desa percontohan yang mampu mewujudkan keluarga sejahtera.

Malamnya, salah satu ujung tombak program KKBPK, yaitu Satuan Karya Kencana Pramuka seluruh Jawa Barat membentuk forum yang memudahkan koordinasi dan kerja sama antarwilayah kabupaten/ kota. Forum Saka Kencana ini diharapkan mampu memberikan kontribusi penuh bagi penurunan angka kawin muda dan pendewasaan usia perkawinan. Selain itu mampu membudayakan Generasi Berencana (Genre) di kalangan remaja.

Apresiasi bagi Pengelola KB Terbaik Jawa Barat

Puncaknya, peringatan dilangsungkan hari ini berupa upacara puncak peringatan Harganas XXI tingkat Provinsi Jawa Barat. Acara ini dipimpin langsung Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan. Upacara puncak juga menjadi momentum pencanangan “Deklarasi Keluarga Indonesia tingkat Provinsi Jawa Barat” dan penguatan “Gerakan 20 Menit Orang Tua Mendampingi Anak”.

“Gubernur juga diagendakan menganugerahkan penghargaan kepada 22 kelompok dan kader pembangunan ketahanan dan kesejahteraan  keluarga, meliputi BKB, BKR, BKL, UPPKS, PIK-R/M, Duta Remaja/Mahasiswa, dan Keluarga Harmonis. Selain itu ada pemberian penghargaan kepada PLKB/PKB Teladan dan Pos KB Desa Teladan serta peserta KB Lestari,” terang Fathonah. (LMA/ZDN/NJP)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

Scroll To Top