Home / Berita Utama / Jabar Tancap Gas Genjot New Initiative Genre

Jabar Tancap Gas Genjot New Initiative Genre

Kepala Bidang Pengendalian Penduduk BKKBN Jabar Yudhi Suryadhi menjelaskan pentingnya pengendalian penduduk pada Capacity Building New Initiative Genre 2014 Bagi PIK Remaja dan Mahasiswa Tegar Model berlangsung di Hotel Poster, Bandung, 16 September 2014 (NAJIP HENDRA SP/DUAANAK.COM)

Kepala Bidang Pengendalian Penduduk BKKBN Jabar Yudhi Suryadhi menjelaskan pentingnya pengendalian penduduk pada Capacity Building New Initiative Genre 2014 Bagi PIK Remaja dan Mahasiswa Tegar Model berlangsung di Hotel Poster, Bandung, 16 September 2014 (NAJIP HENDRA SP/DUAANAK.COM)

BANDUNG – DUAANAK.COM

Empat bulan menjelang berakhirnya tahun 2014 menjadi hari-hari yang sibuk bagi pengelola program Generasi Berencana (Genre) di Jawa Barat. Kesibukan ekstra ini tidak lepas dari mulai bergulirnya inisiatif baru (new initiative) Genre untuk Pusat Informasi Konseling (PIK) Remaja dan Mahasiswa dan Bina Keluarga Remaja (BKR) Paripurna. Inisiatif baru ini berlangsung di seluruh kabupaten dan kota se-Jawa Barat.

Kepala Sub Bidang Ketahanan Remaja Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Jawa Barat Linda Herliany menjelaskan, new initiative ini pada dasarnya merupakan penguatan program Genre itu sendiri. Melalui inisiatif baru ini, BKKBN mencoba melakukan intensifikasi program dengan sejumlah treatment di dalamnya. Yang mencolok adalah adanya dukungan dana operasional dan perangkat keras teknologi informasi.

Dana operasional misalnya, bila sebelumnya hanya diberikan per tahun, khusus BKR dan PIK yang menjadi peserta program new initiative ini mendapatkan pendanaan secara simultan setiap bulan selama 12 bulan. Pun dengan bantuan perangkat keras memang hanya diberikan kepada peserta program khusus ini. Perangkat keras itu meliputi satu unit komputer jinjing, infokus yang dilengkapi dengan layar, dan modem internet.

“BKKBN membiayai mulai pembentukan, rapat kordinasi teknis di tingkat kabupaten dan kota untuk menentukan BKR dan PIK yang dipilih, Genre Kit, dan lain-lain. Hasil penguatan ini diharapkan menghasilkan percontohan BKR Paripurna dan PIK Remaja maupun PIK Mahasiswa,” terang Linda.

Di Jawa Barat, new initiative diikuti dua kelompok BKR Paripurna dari masing-masing kabupaten dan kota serta empat PIK dengan tahapan Tegak. Empat PIK tersebut berasal dari dua sekolah menengah pertama (SMP), satu sekolah menengah atas (SMA), dan satu PIK Mahasiswa dari perguruan tinggi yang ada di kabupaten dan kota bersangkutan. Pemilihan kelompok dilakukan oleh satuan kerja perangkat daerah (SKPD) yang membidangi program kependudukan, keluarga berencana, dan pembangunan keluarga (KKBPK) di masing-masing kabupaten dan kota.

PIK yang diikutkan, terang Linda, harus berasal dari tahapan Tegak. Setelah mengikuti program inisiatif baru ini, PIK tersebut diharapkan mampu “naik kelas” menjadi PIK dengan kategori Tegar. PIK Tegar inilah yang di dalamnya berlangsung aktivitas utuh mengenai pembinaan remaja. Selain memiliki pendidik sebaya dan konselor sebaya memadai, PIK Tegar ini sudah mampu menjalankan fungsi koordinasi dengan lembaga lain untuk mengintegrasikan program. Mereka juga sudah mampu memanfaatkan teknologi informasi untuk mendukung kegiatan mereka.

“Tahun ini new initiative Genre bergulir di 108 PIK R/M dan 54 BKR se-Jawa Barat. Setelah ditetapkan sebagai peserta program, kami memberikan capacity building kepada masing-masing sembilan anggota untuk setiap PIK berbasis sekolah. Capacity building dilangsungkan di sejumlah tempat terpisah di Jawa Barat,” papar Linda.

Tahap pertama Capacity Building New Initiative Genre 2014 Bagi PIK Remaja dan Mahasiswa Tegar Model berlangsung di Hotel Poster, Bandung, 16-17 September 2014. Orientasi ini diikuti empat daerah di Bandung Raya, meliputi Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, dan Kota Cimahi. Selama dua hari ini mereka menerima materi tentang kependudukan, kesehatan reproduksi, pembangunan keluarga, dan bahaya narkoba.

Ditemui usai membuka capacity building, Kepala Bidang Keluarga Sejahtera dan Pembangunan Keluarga (KSPK) Teti Sabarniyati mengunkap lebih jauh ihwal inisitif baru Genre. Inisiatif anyar ini, terang Tetu, mengemas program pembinaan remaja secara holistik dan terintegrasi dengan pembinaan keluarga. Intinya berupa integrasi antara BKR dan PIK Remaja atau PIK Mahasiswa.

Langkah ini diambil didasari atas temuan adanya sumbatan informasi antara orang tua dan remaja. Pemicunya, remaja dan orang tua mendapatkan informasi secara terpisah. Meski remaja mulai mengakses informasi secara terbuka, sebagian orang tua terjebak dalam pola pikir lama yang menabukan informasi kesehatan reproduksi kepada anaknya.

“Ke depan, remaja diarahkan untuk mendapat infrmasi melalui PIK, sementara orang tua melalui BKR. Dengan demikian, informasi yang diterima selaras dan berkesinambungan,” ungkap Teti.(NJP)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

Scroll To Top