Home / Berita Daerah / Seni Budaya untuk Program KKBPK

Seni Budaya untuk Program KKBPK

Kepala BPPKB Kabupaten Cirebon Moh. Sofyan tengah menyampaikan materi di hadapan peserta  Workshop KKBPK bagi pengelola seni media tradisional. (BPPKB KAB. CIREBON)

Kepala BPPKB Kabupaten Cirebon Moh. Sofyan tengah menyampaikan materi di hadapan peserta Workshop KKBPK bagi pengelola seni media tradisional. (BPPKB KAB. CIREBON)

CIREBON – DUAANAK.COM

Pembangunan kependudukan, keluarga berencana, dan pembangunan keluarga (KKBPK) di Kabupaten Cirebon masih dihadapkan pada persoalan antara lain laju pertumbuhan penduduk (LPP) dan angka kelahiran total (total fertility rate) yang masih tinggi, rata-rata usia kawin pertama wanita masih cukup rendah, peningkatan peran serta kaum pria dalam ber-KB relatif masih rendah, tingginya jumlah keluarga prasejahtera dan sejahtera I alasan ekonomi, dan jumlah petugas lapangan keluarga berencana (PLKB) yang semakin berkurang. Demikian antara lain arahan Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPPKB) Kabupaten Cirebon Moh. Sofyan di hadapan peserta  Workshop Program Kependudukan dan Keluarga Berencana (KKB) bagi pengelola seni media tradisional (medtrad) atau media rakyat  di gedung PGRI Sumber belum lama ini.

Lebih jauh dikatakan bahwa pelaksanaan program KKB merupakan bagian integral dari program pembangunan Kabupaten Cirebon, yang tujuannya untuk mewujudkan masyarakat yang sejahtera sebagai bagian dari pembangunan kualitas sumber daya manusia. Karena itu, persoalan KKBPK tidak cukup dilakukan BPPKB saja, melainkan perlu ditangani seluruh lembaga terkait, dan pihak swasta beserta seluruh masyarakat Kabupaten Cirebon secara sinergis, termasuk kelompok seni atau media tradisional.

“Oleh karena itu, kami minta partisipasi aktif para pengelola seni tradisional untuk menyadarkan masyarakat melalui penyebarluasan informasi KKB, sehingga masyarakat memahami dan menyadari persoalan akibat ledakan penduduk yang tidak terkendali,” ungkap Sofyan.

Sementara itu, Kasubid Advokasi Komunikasi Informasi dan Edukasi (AKSI) Husein Fauzan mengungkapkan bahwa workshop diikuti 100 seniman se-Kabupaten Cirebon. Workshop tujuan meningkatkan pemahaman masyarakat, terutama di perdesaan tentang pentingnya KB terhadap ledakan penduduk dan berbagai dampak kehidupan yang ditimbulkannya.

Fauzan selaku moderator juga menjelaskan bahwa sebagai narasumber selain Kepala BPPKB Kabupaten Cirebon Moh. Sofyan, juga Made Casta dari Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Cirebon yang juga budayawan kondang Cirebon menyampaikan Peran Media Tradisional/Media Rakyat dalam Penyebarluasan Informasi KKB, dan Yono Budiyono, Widya Iswara Balai Pendidikan dan Latihan Kependudukan dan Program KB Cabang Cirebon dengan judul Program Kependudukan dan KB Era Otonomi Daerah.

Husein menjelaskan, pertemuan tersebut menghasilkan sejumlah catatan penting. Pertama, program KKBPK merupakan tanggung jawab pemerintah dan seluruh lapisan masyarakat termasuk para kelompok media tradisional. Kedua, media tradisional atau media rakyat sebagai salah satu bentuk kearifan lokal, dalam kegiatan pertunjukkan agar menyisipkan isi pesan KKB. Ketiga, pembuatan dan penyampaian isi pesan secara teknis diserahkan kepada kelompok seni masing-masing sesuai dengan jenisnya yang dikoordinasikan oleh Kepala UPT BPPKB bersama PKB (penyuluh KB) dan TPD (Tenaga Penggerak Desa). Keempat, Persoalan kesenian di Kabupaten Cirebon masih banyak yang harus dibenahi, oleh karean itu seluruh masalah belum dapat ditangani secara keseluruhan, melainkan dilakukan secara bertahap.(HUSEIN FAUZAN/BPPKB KAB. CIREBON/IPKB KAB. CIREBON)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

Scroll To Top