Home / Berita Daerah / Selama Pandemi, Kehamilan di Sukabumi Terkendali

Selama Pandemi, Kehamilan di Sukabumi Terkendali

SUKABUMI | WARTA KENCANA

Selama masa pandemi covid-19 di tanah air, rupanya tidak berdampak pada peningkatan jumlah ibu hamil di Kota maupun Kabupaten Sukabumi. Bahkan, jumlahnya cenderung menurun jika dibandingkan dengan jumlah ibu hamil sebelum wabah covid-19 merebak.

Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasioanl (BKKBN) Jawa Barat Kusmana mengungkapkan mengungkapkan hal itu di sela sosialisasi dan bakti sosial program pembangunan keluarga bersama mitra kerja Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) di Kabupaten dan Kota Sukabumi, Selasa 2 Juni 2020. Kusmana mengaku pihaknya senantiasa mewaspadai adanya peningkatan jumlah ibu hamil. Alasannya, hamil pada masa pandemi itu sangat menyulitkan.

“Tapi berdasarkan hasil evaluasi pemantauan dari minggu ke minggu, bulan ke bulan, trennya tidak terlalu menghawatirkan,” ungkap Kusmana kepada wartawan seperti dikutip Sukabumi Ekspres.

Belum diketahui angka pasti jumlah ibu hamil pada masa pandemi covid-19. Namun, kata Kusmana, angkanya cenderung menurun jika dibanding kurun Februari-April 2020. 

“Adapun ibu hamil saat ini merupakan data sebelum pandemi covid-19. Sedangkan, pada masa pandemi ini tidak menunjukan gejala yang menghawatirkan,” katanya.

Meskipun begitu, lanjut Kusmana, potensi terjadinya peningkatan jumlah ibu hamil masih tetap ada. Ada beberapa faktor yang berpotensi termasuk pada masa stay at home (tetap di rumah).

“Salah satu contohnya pada saat suami istri tidak ke mana-mana, pada saat itu peluang untuk melakukan kewajiban suami istri cukup tinggi,” pungkasnya.

Kegiatan Rutin Komisi IX DPR RI

Sementara itu, anggota Komisi IX DPR RI Ribka Tjiptaning mengungkapkan, sosialisasi dan bakti sosial program pembangunan keluarga, kependudukan, dan keluarga berencana (Bangga Kencana) merupakan kegiatan rutin Komisi X DPR RI bersama BKKBN. Khusus selama pandemi, kegiatan sosilisasi didesain berbeda untuk menyesuaikan dengan protocol pencegahan covid-19.

“Ini agenda biasa seperti tahun sebelumnya, menyosialisasikan keluarga berencana (KB) di Puskesmas dan di sekolah-sekolah. Hanya saja, saat ini pesertanya dibatasi dan dihadiri oleh perwakilan saja untuk memberikan semangat kepada akseptor KB,” kata Ribka.

Menurutnya, di tengah pandemi covid-19 ini banyak di antara peserta KB khawatir untuk pergi ke puskesmas. Sebagian masyarakat beranggapan puskesmas merupakan sarang penyakit. Padahal, hal itu tidak benar sama sekali.

“Kita menyampaikan agar akseptor KB tetap semangat dan tidak terlalu takut berlebihan. Yang perlu diperhatikan adalah tetap harus hati-hati,” ujarnya.

Selain memberikan sosialisai, Ribka memberikan bantuan alat pelindung diri (APD) lengkap untuk tenaga medis di puskesmas setempat. Dia pun memberikan sumbangan berupa sembako untuk masyarakat.

“Untuk perlindungan diri tenaga medis di puskesmas-puskesmas, kami menyumbangkan baju hasmat, hand sanitizer, dan masker. Penyerahanya kita wakilkan agar tidak terjadi kerumunan,” pungkasnya.(SUKABUMI EKSPRES)

One comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

Scroll To Top