Home / Berita Daerah / Sarling Jabar di Kota Banjar Turut Sosialisasikan Pencegahan Stunting

Sarling Jabar di Kota Banjar Turut Sosialisasikan Pencegahan Stunting

Plt Kepala BKKBN Jawa Barat Dadi Roswandi menyerahkan roullete Genre kepada kepala SMA Negeri 2 Kota Bandung. Turut mendampingi Gubernur Ridwan Kamil, Ketua TP PKK Jawa Barat Atalia Praratya, dan Kepala Biro Perencanaan BKKBN Wahidin. (IRFAN HQ/BKKBNJAWABARAT)

BANJAR | WARTAKENCANA.COM

Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Jawa Barat memanfaatkan Siaran Keliling Jawa Barat atau Sarling Jawa Barat yang dihelat di Kota Banjar pada 22 Februari 2023 sebagai ajang sosialisasi pencegahan stunting kepada generasi muda. BKKBN juga menghadirkan pameran mini program pembangunan keluarga, kependudukan, dan keluarga berencana (Bangga Kencana) yang turut menyajikan demo masak Dapur Sehat Atasi Stunting (Dashat).

Kepala Biro Perencanaan BKKBN Wahidin yang hadir secara khusus bersama Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BKKBN Jawa Barat Dadi Roswandi menjelaskan, Sarling diintergrasikan dengan kegiatan Grudug Jabar yaitu gerakan turun ke desa untuk keluarga Jawa Barat. Khususnya terkait sosialisasi pencegahan stunting kepada kelompok kegiatan dan siswa SMA Negeri 2 Kota Banjar.

“Kita mengadakan kegiatan pembinaan kepada kelompok tim pendamping keluarga (TPK) dan poktan serta remaja. Kita juga mengumpulkan dan melakukan pembinaan kepada kelompok  Bina Keluarga Balita (BKB) dan output-nya adalah seluruh kelompok BKB memahami tentang definisi stunting terkait dengan perkembangan otak anak,” kata Wahidin.

Selanjutnya Wahidin mengatakan ada pembentukan Duta Genre tingkat kecamatan dan desa di Kota Banjar. Wahidin menyebutkan, Duta  Genre menjadi agent of changes memberikan edukasi kepada remaja. Wahidin juga menyebutkan adanya pelayanan KB dan pembinaan Dashat di Kota Banjar.

Senada dengan hal itu, Dadi Roswandi mengatakan untuk percepatan penurunan stunting di Jawa Barat menggunakan strategi dari hulu. “Persiapan dari calon pengantin khususnya remaja, bekerja sama dengan Kementerian Agama. Bulan Maret ini dipastikan semua calon pengantin itu mempunyai sertifikat Elsimil  (Elektronik siap menikah dan siap hamil). Karena kalau di hulunya tidak diurus nanti akan ada peningkatan angka prevalensi stunting,” ujar Dadi.

Selain itu, Dadi menyebutkan remaja yang akan menikah dipastikan cek status gizinya pula apakah dia mempunyai anemia atau tidak dan laki-lakinya juga sehat, tidak sering begadang dan tidak merokok juga jauh dari narkoba dipastikan seperti itu sekarang dari 24,4 menjadi 20,2 untuk target nasional di 2024 adalah 14 persen masih ada dua tahun untuk mencapai target tersebut.

Kegiatan berlanjut dengan mengunjungi pelayanan KB di Dinas Kesehatan Kota Banjar Poned Puskesmas Langensari II. Hasil pelayanan yang berhasil dicapai pada hari ini di antaranya terdiri atas 13 akseptor IUD, 55 akseptor implan, 53 akseptor suntik, 3 akseptor MOP, dan 2 akseptor pil. Total terlayani 126 akseptor. BKKBN juga melaksanakan IVA test terhadap 76 orang.

Dalam rangkaian tersebut, Plt. Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Barat Dadi Roswandi menyerahkan roullete GenRe kepada Kepala Sekolah SMAN 2 Kota Banjar untuk dapat dipergunakan sebagai sarana edukasi bagi PIK R yang telah terbentuk di sekolah tersebut.

Sarling Jabar merupakan paket kegiatan terpadu yang digagas Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Kelurga (TP PKK) Provinsi Jawa Barat. Di Kota Banjar, tim Sarling mengunjungi tempat keramaian seperti pasar, serta  Posyandu di Kota Banjar, Provinsi Jawa Barat.

Ketua TP PKK Jawa Barat Atalia Praratya Ridwan Kamil menjelaskan, Sarling merupakan sarana berinteraksi dengan masyarakat secara langsung dalam rangka peningkatan kesehatan dan kesejahteraan.  Kegiatan ini diisi dengan peninjauan pelayanan posyandu remaja, lansia, dan balita, termasuk mengingatkan perihal bulan penimbangan dan imunisasi.

“Yang menarik di sini adalah posyandu balita, posyandu remaja, dan posyandu Lansia semuanya sudah tertib sekali. Sudah ada lima meja, dari mulai pendaftaran, sampai ke konsultasi dan juga pelayanan. Di tempat ini tidak ada stunting atau disebut zero stunting karena ternyata lebih banyak lansianya. Dari 30 target sasaran balita cuma ada satu pasangan muda. Artinya, ini bisa dijadikan sebagai upaya kita bersama, apabila satu kota bisa keren. Saya bersyukur sekali hari ini semua bekerja keras bersama,” kata Atalia.

Sementara itu, turut bergabung dalam kegiatan Sarling adalah Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.  Ridwan Kamil memberikan motivasi pencegahan bullying kepada seluruh siswa sebelum Launching Aplikasi Anti Bullying (Stopper) yang ditandai dengan pemukulan kendang secara serentak diiringi angklung yang kemudian diikuti dengan Deklarasi Sekolah Toleransi (antiradikalisme, antihoaks, sekolah ramah anak, antibullying).(NJP)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

Scroll To Top