Home / Berita Daerah / Sarling di Garut, Kepala BKKBN Jabar Motivasi 72 Peserta KB Baru

Sarling di Garut, Kepala BKKBN Jabar Motivasi 72 Peserta KB Baru

Kampung KB Tuan Rumah Sarling Seri ke-17

Kepala BKKBN Jabar Kusmana menggendong bayi dari salah seorang peserta KB di Puskesmas Pasundan, Garut, dalam kegiatan Sarling Jabar di Kabupaten Garut, Rabu 11 Maret 2020. (IRFAN HQ/BKKBN JABAR)

GARUT | DUAANAK.COM

Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Jawa Barat kembali ambil bagian dalam kegiatan Siaran Keliling (Sarling) Jawa Barat yang dipimpin Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Jabar Atalia Praratya Kamil. Kali ini di sejumlah titik di Kabupaten Garut pada Rabu, 11 Maret 2020.

Selain mendampingi Bu Cinta, sapaan Atalia, Kepala BKKBN Jabar Kusmana secara khusus menyambangi pelayanan kontrasepsi  di Puskesmas Pasundan, Jalan Pasundan, Kecamatan Garut Kota. Kusmana ingin memastikan pelayanan KB metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) berlangsung lancar sekaligus memberikan motivasi dan wejangan kepara para peserta KB.

Uung, sapaan Kusmana, tampak berbincang dengan sejumlah peserta KB yang sedang antre menunggu pelayanan maupun mereka yang sedang menjalani pelayanan. Bahkan, Uung tak sungkan turut menggendong anak peserta KB yang kebetulan ikut bersama sang Ibu ke puskesmas.

Kang Uung meninjau pelayanan KB MKJP di Puskesmas Pasundan, Gatut. (NAJIP HENDRA SP/WARTA KENCANA)

Kepada para peserta KB yang didominasi PUS muda tersebut, Uung meminta agar para ibu terus menjaga kualitas asupan gizi dan kesehatan anak. Salah satunya memberikan air susu ibu (ASI) secara eksklusif kepada anak selama dua tahun. Pemberian ASI menjadi sangat penting untuk memenuhi kebutuhan gizi anak.

“Ibu, jangan dulu diberikan kepada bapaknya. ASI harus terus diberikan kepada anak agar anak terhindar dari stunting,” ujar Uung disambut mesem-mesem seorang ibu yang tengah menjalani pemasangan implant.

Uung juga berpesan agar para ibu muda senantiasa menjaga keberlangsungan ber-KB. Dengan begitu, akan terhindar dari risiko kehamilan yang tidak diinginkan. Jarak ideal kelahiran menjadikan setiap pengasuhan berjalan baik dan anak tumbuh kembang optimal.

Setelah sekitar 1 jam berdialog memberikan motivasi kepada peserta KB, Uung yang hadir didampingi Sekretaris BKKBN Jabar Rahmat  Mulkan dan Kepala Bidang Advokasi Penggerakkan dan Informasi (Adpin) BKKBN Herman Melani kembali bergabung bersama tim Sarling Jabar. Pejabat tinggi pratama yang belakangan beken dengan sapaan Bapak Spiral ini mengaku bersyukur pelayanan dalam rangkaian Sarling Jabar tersebut berhasil melayani puluhan peserta KB.

“Alhamdulillah hari ini terlayani 72 peserta KB MKJP, terdiri atas 45 IUD dan 25 implant. Pelayanan akan dilanjutkan besok. Sudah ada delapan calon peserta yang siap dilayani,” kata Uung.

Sebagai pengelola program pembangunan keluarga, kependudukan, dan keluarga berencana (Banggakencana), Uung mengaku bersyukur BKKBN menjadi bagian dari kegiatan Sarling Jabar. Melalui Sarling inilah sejumlah pemangku kepentingan bersinergi secara utuh dalam sejumlah kegiatan Banggakencana.

Kang Uung bersama Genre Kabupaten Garut di SMKN 1 Garut. (NAJIP HENDRA SP/WARTA KENCANA)

“Bu Cinta sangat concern pada program Banggakencana. Ini terbukti dari turut dilaksanakannya pelayanan KB maupun kegiatan bina keluarga. Bahkan, salah satu lokus kegiatan adalah kampung KB. Dengan cara begini, kampung KB makin dikenal dan sinergis dengan lintas sektor terkait. Kampung KB makin viral,” ujarnya bangga.

Dari Kampung KB hingga Pesantren

Sementara itu, Jabarprov.go.id melaporkan, Sarling seri ke-17 berlangsung sehari penuh di sejumlah titik di Kabupaten Garut. Sejak pagi hari, Atalia dan rombongan sudah menyambangi pasar tradisional, tepatnya Pasar Guntur di Jalan Merdeka, Haurpanggung, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut.

Kang Uung bersama Bu Cinta dan pimpinan OPD Jawa Barat serta pedagang Pasar Guntur, Tarogong, Kabupaten Garut. (NAJIP HENDRA SP/WARTA KENCANA)

Sekitar satu jam di pasar tersebut, Atalia mencicipi suguhan kopi dan jajanan pasar bersama perwakilan pedagang. Di lokasi tersebut juga hadir sejumlah layanan yang dihadirkan oleh Bank Indonesia, layanan Metrologi dan juga BPOM. Antusias warga pasar terlihat saat foto bersama dengannya.

Dari pasar, Bu Cinta meninjau Posyandu Asyifa di Kampung KB Asyifa, Kampung Taringgul, Desa Margawati, Kecataman Garut Kota. Di lokasi ini Atalia sempat berdialog dan memberikan bantuan. Berlanjut ke TK Prima Insani di Jalan Ciledug, Atalia disambut pengurus PAUD wilayah Garut. Di sini ia menyempatkan diri memberikan arahan cara mencuci tangan dengan baik, sambil bermain tiktok.

Seperti Sarling sebelumnya, Bu Cinta menyapa 2.700 siswa SMK Negeri 1 Garut yang sudah berkumpul sejak pagi. Di tempat teesebut, tim Jabar Saber Hoaks mendeklarasikan pelajar antihoaks, dilanjutkan dengan bernyanyi bersama lagu Bendera dari Band Coklat.

Dari sekolah, Atalia kemudian meninjau produk kerajinan khas Garut di kantor Dekranasda Garut. Tak luput, Garut yang juga dikenal sebagai kota pesantren, Atalia meninjau Pesantren Darul Aqram. Di sini ia melihat kegiatan workshop dan pelatihan bagi para santrinya.

Setelah beristirahat di Pendopo, ia kemudian menutup perjalanan Sarling dengan menikmati keindahan Danau Cangkuang dan berperahu menuju ke pulau di tengah danau, melihat Candi Cangkuang.

“Garut memiliki banyak potensi ekonomi dan juga pariwisata. Kedatangan saya ke sini untuk mengajak masyarakat agar mau meningkat kunjungan wisata ke Garut, sebagai salah satu pendorong ekonomi warganya,” tuturnya. (NJP)

One comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

Scroll To Top