Home / Berita Daerah / Pengamat: Persoalan Negara Bermula dari Keluarga

Pengamat: Persoalan Negara Bermula dari Keluarga

Tiwa Sukrianto, pengamat kependudukan Kabupaten Ciamis. (DOK. MEDIA BANGSA)

Tiwa Sukrianto, pengamat kependudukan Kabupaten Ciamis. (DOK. MEDIA BANGSA)

CIAMIS – MEDIA BANGSA

Sebuah keluarga harus dijadikan sebagai daya tahan masyarakat. Salah satu caranya dengan mempertahankan keutuhan rumah tangga agar perceraian suami istri bisa dihindari. Perceraian hanya boleh dijadikan “pintu darurat”.

“Agama pun memandang pernikahan sebagai hal suci. Karena itu, sebaiknya tidak ada perceraian dalam berumah tangga. Perceraian itu hanya bisa dijadikan sebagai pintu darurat,” kata Tiwa Sukrianto, pengamat kependudukan yang juga penasehat Ikatan Penulis Keluarga Berencana (IPKB) Kabupaten Ciamis, beberapa waktu lalu.

Langkah konkret yang bisa dilakukan untuk mencegah kasus perceraian, kata Tiwa, salah satunya dengan melakukan pembinaan terhadap keluarga. Keluarga disarankan mengisi kegiatan-kegiatan yang bisa menguatkan rumah tangga. Bagaimanapun, kata Tiwa, keluarga merupakan pengikat dari keutuhan manusia. Semua hal negatif dari manusia bisa dicegah dari pembentukan mental yang baik dari didikan di lingkungan keluarga.

“Keluarga adalah sebagai lembaga sosial terkecil, bisa juga sebagai daya tahan masyarakat. Jika keluarga baik, maka bisa dicegah hal-hal negatif atau gangguan sosial bagi anggota keluarga tersebut,” kata dia.

Di sisi lain, Tiwa mengajak semua kalangan bahu-membahu menggalakkan program kependudukan, keluarga berencana, dan pembangunan keluarga (KKBPK). “Kepada para kepala keluarga untuk menjaga keluarganya lebih baik, khususnya hubungan antara suami dan istri jangan sampai perceraian menjadi tren baru di masyarakat karena itu akan banyak merugikan bagi keluarga,” kata Tiwa.

Persoalan Negara

Mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Ciamis  ini menjelaskan, keluarga sejahtera menjadikan keluarga yang damai dalam kehidupan saling menghormati, saling menghargai baik antara sesama anggota keluarga, keluarga itu sendiri maupun antara keluarga yang satu dengan yang lain. Itulah yang kemudian melahirkan keluarga dan masyarakat berkepribadian dan bermoral tinggi dengan tidak meninggalkan nilai-nilai sosial budaya bangsa Indonesia untuk bersama-sama membangun negara yang penuh kedamaian.

“Keluarga menjadi wahana pertama dan utama sekaligus menjadi sumber kekuatan dalam pembangunan sumber daya manusia (SDM) yang andal dan paripurna. Tidak berlebihan apabila kita berbicara bahwa semua persoalan berbangsa, bernegara dan bermasyarakat semuanya dimulai dari keluarga,” kata Tiwa.

Fakta yang sering ditemukan, imbuh dia, adalah kemiskinan, kerukunan, dan keharmonisan antarwarga yang perlu mendapat perhatian yang serius. Kondisi ini tidak lepas dari akar permasalahan kependudukan yang apabila tidak ditangani dengan serius dan dikelola dengan baik akan semakin menyulitkan kehidupan keluarga, masyarakat, dan pada akhirnya mempengaruhi ketahanan bangsa Indonesia.(MAMAY/DIAN/IPKB CIAMIS)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

Scroll To Top