Home / Berita Daerah / Komisi IX DPR RI: Cegah Stunting, Jauhi Covid-19!

Komisi IX DPR RI: Cegah Stunting, Jauhi Covid-19!

Kampanye Percepatan Penurunan Stunting di Jatiasih, Kota Bekasi, Sabtu 19 November 2022.

BEKASI | WARTAKENCANA.COM

Pandemi Covid-19 belum benar-benar berakhir. Karena itu, masyarakat harus tetap waspada dan menjaga protokol kesehatan selama menjalankan aktivitas di luar rumah. Pada saat yang sama, masyarakat perlu bersama-sama dalam mendorong percepatan penurunan stunting demi masa depan lebih baik.

Tenaga Ahli Anggota Komisi IX DPR RIWenny Haryanto, Huda Sulistio, mengungkapkan hal itu saat Kampanye Percepatan Penurunan Stunting di Kelurahan Jatikramat, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, pada Sabtu 19 November 2022. Menurutnya, pembangunan keluarga menjadi salah satu isu pembangunan nasional dengan penekanan pada pentingnya penguatan ketahanan keluarga.

“Perlindungan dan pemberdayaan terhadap keluarga sebagai unit terkecil di dalam masyarakat menjadi sasaran utama dalam pembangunan keluarga. Pembangunan keluarga adalah upaya mewujudkan keluarga berkualitas, berketahanan dan sejahtera yang hidup dalam lingkungan yang sehat pada setiap tahapan kehidupan,” kata Gus Huda, sapaan akrab Huda Sulistio.

Huda mengingatkan upaya percepatan penurunan stunting tidak luput dari tantangan yang sangat berat dengan hadirnya pandemi Covid-19.  “Untuk dapat mewujudkan keluarga yang sehat, tidak cukup hanya sekedar mematuhi aturan-aturan untuk mencapai keluarga sehat. Akan tetapi juga harus menerapkan pola dan kebiasaan hidup sehat setiap saat,” ungkapnya.

Walaupun sampai detik ini belum ada keluarga yang berani menyatakan bahwa keluarga mereka sehat paripurna, hal tersebut tidak berarti bahwa keluarga sehat itu sulit dicapai, akan tetapi kemauan untuk hidup sehat belum benar-benar dimiliki oleh keluarga tersebut. “Keluarga berperan penting dalam mencetak generasi masa depan yang berkualitas dan sangat menentukan kualitas bangsa,” tambah Gus Huda.

Keluarga menjadi lingkungan pertama untuk mengenalkan kebiasaan hidup sehat, cinta kasih, agama, moral, budaya dan sebagainya. Keluarga merupakan lingkungan pertama dan utama dalam pembinaan tumbuh kembang, pemberian gizi yang baik. menanamkan nilainilai moral dan pembentukan kepribadian tiap individu dalam masyarakat dengan pola asuh yang tepat.

“Anggota Komisi IX senantiasa mengajak setiap lapisan masyarakat terutama yang berada di Kota Bekasi, untuk selalu menerapkan upaya dan langkah-angkah penting dalam menurunkan angka stunting sekaligus mengendalikan laju penambahan kasus Covid19, seperti menerapkan protokol kesehatan 5M, menyukseskan program vaksinasi nasional, dan melakukan semua upaya dalam rangka peningkatan akses informasi, pendidikan, penyuluhan, dan pelayanan tentang perawatan, pengasuhan dan perkembangan anak, remaja dan peningkatan kualitas lingkungan Keluarga,” kata Huda.

“Menurunkan angka stunting dan memutus mata rantai penularan Covid-

19 merupakan tanggung jawab kita semua. Sangat penting untuk disadari

oleh setiap orang, untuk selalu berperan serta aktif dalam pengentasan

Stunting dan tetap melaksanakan Protokol Kesehatan 5M, untuk masa depan Indonesia, agar dapat terwujud Generasi Emas Indonesia yang kuat, sehat, produktif berakhlak terpuji,” pungkasnya.

Di tempat yang sama, Direktur Bina Kualitas Pelayanan KB Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Martin Suanta mengungkapkan, pemerintah tidak hanya memberikan sosialisasi atau pemahaman tentang stunting kepada kalangan keluarga masyarakat. “Saat ini penerintah memberikan perhatian kepada calon pasangan pengantin, misalnya dengan memberikan pembinaan selama tiga bulan sebelum jadwal pernikahan,” ujarnya.

Martin menjelaskan, stunting yang merupakan gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang dan stimulasi lingkungan yang kurang mendukung. Stunting pada anak ini ditandai dengan panjang atau tinggi badan anak yang berada di bawah standar. Stunting juga berdampak jangka panjang hingga lanjut usia.

“Karena itu, harus kita cegah sedini mungkin karena stunting ini berdampak sangat buruk bagi masa depan anak-anak generasi bangsa. Anak yang mengalami kondisi stunting bukan hanya terganggu pertumbuhan fisiknya, namun juga terganggu perkembangan otaknya. Tentu, ini sangat mempengaruhi kemampuan dan prestasi sang anak di sekolah, produktifitas, dan kreativitas di usianya yang produktif,” imbuhnya.(NJP)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

Scroll To Top