Home / Berita Daerah / Ketika PLKB Jadi “Instruktur” Suscatin

Ketika PLKB Jadi “Instruktur” Suscatin

Suasana Suscatin di salah satu KUA. (DOK. KUAKASEMEN.BLOGSPOT.COM)

Suasana Suscatin di salah satu KUA. (DOK. KUAKASEMEN.BLOGSPOT.COM)

BANDUNG – DUAANAK.COM

Kendati kurang diminati, pelaksanaan kursus calon pengantin alias Suscatin di beberapa tempat berjalan mulus. Peran Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) dalam membina keluarga nyata terlihat, termasuk dalam pelaksanaan Suscatin ini.

Sebut saja di  Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon. Sebagaimana diungkap Maskhu, Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) setempat, Suscatin di wilayah kerjanya menjadi sebuah kewajiban.

“Kita tak kan mengeluarkan surat nikah jika pasangan calon pengantin tidak ikut kursus ini. Kami sudah melaksanakan ini selama empat tahun, setiap Senin dan Kamis, kami mengadakan kursus dari pagi hingga siang,” paparnya.

Tujuh materi dasar yang distandardisasi instansi tempatnya bernaung pastinya telah disampaikan dalam kursus tersebut. Ada lagi plusnya, tambah Maskhu, “Kami bekerja sama dengan PLKB.”

Jadi, menurutnya, pemahaman soal kesehatan reproduksi, usia kawin, penggunaan kontrasepsi juga dibahas dalam kursus itu. Meskipun terkendala dengan dana, Maskhu mengakui bahwa ia akan terus menjalankan program ini. “Dananya memang sering terlambat cair, tapi itu bukan masalah utama. Jika memang ada dana yang bisa disharing dengan instansi lain seperti BKKBN, tentu saja lebih bagus,” pungkasnya.

Hal ini langsung disambut gembira oleh Linda Herliany, Kepala Sub Bidang Bina Ketahanan Remaja Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat. Menanggapi berbagai fenomena kursus calon pengantin di beberapa daerah, Linda berjanji akan lebih merapat untuk kegiatan bersama di waktu yang akan datang.

Linda juga menjelaskan, bahwa sosialisasi yang telah dilakukannya tidak hanya menempuh jalur stake holders sebagaimana yang disebut Maskhu.

“Sosialisasi Genre kami lakukan ke target sasaran langsung, yaitu para remaja, yang kelak akan jadi calon pengantin. Kami juga bekerja sama dengan Pramuka, lewat Saka Kencana  dan melalui Pusat Informasi dan Konseling Remaja yang jumlahnya saat ini sekitar 2000-an di seluruh Jawa Barat,” jelas Linda.

“Ada juga beberapa momen strategis, seperti lomba duta KKB remaja dan mahasiswa, lomba rap untuk remaja dan lomba KIE media tradisional. Semua jalur sosialisasi kita tempuh. Untuk kemitraan dengan Kementerian Agama, Insya Allah akan terus direkatkan,” pungkasnya.  (ZDN)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

Scroll To Top