Home / Berita Daerah / Hati-hati, Banyak Pendidikan Seks Diajarkan Keliru!

Hati-hati, Banyak Pendidikan Seks Diajarkan Keliru!

STOP KEKERASAN TERHADAP ANAK.

STOP KEKERASAN TERHADAP ANAK.

BEKASI – DUAANAK.COM

Kini, orang tua kudu lebih hati-hati dalam mendidik anak. Terutama menyangkut pendidikan seks yang belakangan marak. Alasannya, dalam beberapa kasus, pendidikan seks diarahkan untuk membentuk pola pikir perilaku seks aman (safe sex). Akibatnya, semakin banyak remaja yang melakukan aborsi.

Itulah salah satu benang merah seminar tentang mengantisipasi tindak kekerasan seksual pada anak yang dihelat Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (BP3AKB) Kota Bekasi bekerja sama dengan Badan Koordinasi Majelis Taklim Mesjid (BKMM) Dewan Mesjid Indonesia di Balai Patriot, Kota Bekasi, pada Sabtu 6 September 2014. Seminar dihadiri sekitar 500 peserta dari unsur BKMM, ibu-ibu majelis taklim, dan pejabat di lingkungan Pemerintah Kota Bekasi, dan remaja anggota Forum Anak Kota Bekasi (Foraksi).

Staf ahli ESQ LC Ida S Widyanti mengungkapkan, dengan pendidikan karakter, orang tua berupaya menanamkan rasa malu pada anak sejak dini. Salah satunya jangan bertelanjang di depan orang lain ketika keluar kamar mandi, berganti pakaian, dan sebagainya. Juga menanamkan jiwa maskulinitas pada anak laki-laki dan jiwa feminitas pada anak perempuan, di samping memiliki sopan santun dan etika yang luhur.

“Orang tua tidak hanya mendidik anak dengan suara keras atau kata-kata kasar. Melainkan mendidik dengan perilaku orang tua yang baik atau dapat disebut mendidik karakter dengan karakter,” tandas Ida.

Lebih lanjut Ida menyampaikan, hasil survei Komisi Nasional Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) terhadap 4.500 remaja di 12 kota besar di Indonesia pada 2007 lalu menyebutkan, 7% pernah nonton film porno, 93,7% pernah ciuman, petting, oral seks, 62,7% remaja SMP tidak perawan, 21,2% remaja SMU pernah aborsi.

“Karakter tidak secara otomatis begitu ia dilahirkan, memerlukan proses panjang melalui pengasuhan dan pendidikan,” pungkas Ida.(SAHRIL MUJIWALUYO/IPKB KOTA BEKASI)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

Scroll To Top