TANGERANG – DUAANAK.COM
Rupanya Kota Depok tak hanya beken dengan buah belimbing atau Masjid Kubah Emas. Ada buah lain yang tak kalah keren dari Kota Depok. Pepaya, ya itulah nama buah keren itu. Kali ini bukan buah beneran, melainkan nama sebuah kelompok kegiatan bina keluarga remaja (BKR). BKR Pepaya namanya. Bertepatan dengan puncak peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) XXII di Kota Tangerang Selatan, BKR Pepaya Kota Depok ditetapkan sebagai yang terbaik di Indonesia. Keren, kan!
Apa sih rahasianya? Dicegat usai menerima penghargaan di sebuah hotel di Kota Tangerang pada 31 Juli 2015 lalu, pengelola BKR Pepaya, Ratna Sumirah, menyebut ada kata kunci dalam pembinaan remaja di daerahnya: integrasi. Integrasi keluarga dan remaja melalui BKR dan pusat informasi dan konseling remaja (PIKR) diyakini menjadi alasan kuat di balik suksesnya BKR Pepaya di kancah nasional. Pepaya menjadi yang terbaik dari lima nominee dari Kalimantan Selatan, Lampung, Bali, dan Banten.
“Kami tidak hanya melakukan pembinaan untuk keluarga, tetapi juga kepada remaja itu sendiri. BKR Pepaya bekerjasama dengan PIKR. Kami memiliki kafe gaul remaja, Pondok Siliwangi. Di kafe ini kami biasa mengadakan penyuluhan, kemudian bedah buku bersama, dan lain-lain. Intinya wadah berkumpul kreatif,” kata Ratna sumringah.
Sarjana Pendidikan Islam ini menjelaskan, integrasi kegiatan menjadi pilihan bukan sekadar tuntutan program. Melainkan untuk menyelaraskan cara pandang keluarga dengan dunia remaja. Remaja, jelas Ratna, harus disentuh secara khusus melalui pendekatan remaja. Pada saat yang sama, orang tua perlu memahami psikologi perkembangan remaja.
Lebih jauh dia menjelaskan, kegiatan BKR berlangsung tiga kali dalam sebulan. Dari 700-an keluarga di RW 01 Kelurahan Rangkapan Jaya, Kecamatan Pancoran Mas, Kota Depok, terdapat sekitar 230 keluarga yang di dalamnya terdapat remaja. Untuk mengefektifkan kegiatan, pertemuan BKR dilangsungkan dalam kelompok-kelompok kecil beranggotakan 15-20 keluarga. Pertemuan berlangsung secara simultan di setiap RT.
“Kami memandang perlu (BKR) karena dengan semakin ramainya teknologi, semakin ramainya permasalahan-permasalahan remaja, kami berkepentingan agar dalam keluarga itu tercipta suasana harmonis, di mana anak merasa nyaman berada dalam keluarga. Selain pertemuan, kami juga mengadakan kunjungan rumah (home visit),” papar Ratna.
Selain kepada remaja atau keluarga bermasalah, kunjungan serupa juga dilakukan untuk keluarga-keluarga yang dianggap sukses. Keluarga-keluarga pilihan ini diharapkan mampu menularkan keberhasilannya kepada keluarga lain yang belum beruntung atau tengah dililit masalah. Dengan begitu, ada semacam proses belajar bersama di antara keluarga-keluarga dalam sebuah masyarakat yang majemuk.
Disinggung mengenai penilaian, Ratna bercerita, pada tahap awal pihaknya terpilih mengikuti seleksi di tingkat Kota Depok. Berjaya di kota sendiri, Pepaya yang berdiri pada 2013 lalu itu pede bersaing dengan BKR lain di Provinsi Jawa Barat. Lagi-lagi, di provinsi paling tambun se-Indonesia ini Pepaya berjaya. Setelah melalui serangkaian penilaian tertulis dan kunjungan lapangan, BKR Pepaya sukses menyabet predikat juara pertama di tingkat Jawa Barat.
“Kami kembali menjalani penilaian dari pusat. Tim penilai pusat juga melakukan penilaian langsung di tempat kami. Alhamdulillah akhirnya kami terpilih menjadi yang terbaik. Keberhasilan ini tidak lepas dari dukungan penuh Pemerintah Kota Depok, mulai Bapak Wali Kota hingga perangkat kelurahan dan RT/RW,” kata Ratna.
Sementara itu, Kepala Bidang Keluarga Sejahtera Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga (BPMK) Kota Depok Liza Nova mengatakan bahwa prestasi ini merupakan suatu kebanggaan tersendiri untuk Kota Depok. Kelompok BKR yang menang ini selain aktif dalam berbagai kegiatan BKR, para remaja di lingkungan tersebut pun berperan dalam menghidupkan PIKR.
“Alhamdulillah berkat kerjasama yang erat dari berbagai pihak pada peringatan Harganas 2015 ini, Depok berhasil meraih juara pertama untuk kategori BKR,” ujar Liza seperti dilansir portal resmi Kota Depok.
Liza menambahkan, berbagai dinas terkait pun turut memberikan berbagai pengetahuan kepada kelompok BKR Pepaya, seperti Dinas Kesehatan (Dinkes) dan Dinas Pendidikan (Disdik). Lebih lanjut, BPMK juga menggandeng Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Depok guna memberi pemahaman seputar bahaya narkoba pada para anggota BKR Pepaya.
“Para anggota di kelompok BKR Pepaya memang sangat aktif sekali dengan kegiatan-kegiatan positif, mulai dari yang difasilitasi oleh Ketua RT setempat hingga pemberian materi dari Dinas terkait,” imbuh Liza.(NJP)