Wow, Data Kependudukan dan Penanggulangan Bencana Kini Nyambung

BANDUNG – DUAANAK.COM

Langkah maju penanggulangan bencana di Indonesia telah diayun. Akhir bulan lalu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Badan Pusat Statistik (BPS) meluncurkan data terpadu kependudukan dan kebencanaan di Jakarta. Peluncuran data hasil Sensus Penduduk (2010) dan Data Potensi Desa 2011 mendapat dukungan teknis Dana Kependudukan PBB (UNFPA), OCHA, WFP, dan UNDP.

Dalam siaran pers yang dipublikasikan melalui portal resmi UNFPA Indonesia dijelaskan, data yang disajikan bisa dihunakan untuk menganalisis secara lebih akurat aspek kependudukan maupun infratruktur. Sebut saja misalnya keberadaan kelompok rentan, ketersediaan sarana dan prasarana umum yang bisa digunakan untuk penanggulangan bencana, hingga dampak yang timbul akibat bencana.

Perwakilan UNFPA untuk Indonesia Jose Feraris dalam pernyataan tertulisnya optimistis data kependudukan mampu memberikan manfaat besar dalam penanggulangan bencana di Indonesia, terutama di daerah-daerah rawan bencana. Data yang disajikan menjadi acuan dalam perencanaan hingga analisis kebencanaan di setiap wilayah. Buku berisi penggambaran visual dalam bentuk peta dan grafis dari provinsi di Indonesia, dengan fokus utama pada aspek kependudukan, ketahanan pangan, mata pencaharian, pendidikan, kesehatan, air, sanitasi, dan bencana.

“Buku ini akan memberikan secara cepat dan andal data untuk BNPB dan pelaku kemanusiaan lain yang bekerja pada perencanaan kebijakan dan analisis. Semoga publikasi ini bermanfaat bagi para pemangku kepentingan dari pemerintah maupun lembaga internasional dalam kesiapsiagaan bencana dan kemanusiaan,” terang Feraris.

Di samping buku ini, sambung dia, kerjasama ini telah menghasilkan buku panduan tentang Pedoman Nasional Penggunaan Data Populasi dalam Penanggulangan Bencana. Buku panduan ini menyediakan panduan rinci tentang penggunaan data kependudukan dalam semua tahap memperlakukan penanggulangan bencana termasuk, pra, dan pascabencana.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho menyampaikan, penyajian infografis data melalui dapat digunakan dalam penyusunan program kesiapsiagaan bencana atau tanggap darurat. Dia meyakini tidak ada penanggulangan bencana yang berhasil tanpa penggunaan data demografi.

Sebagai catatan, data kependudukan ini juga bisa diakses secara online melalui website BNPB. Pengunjung bisa mengakses data kependudukan, data bencana, data wilayah, maupun perpaduan antardata tadi. Menariknya, pengunjung bisa memilih sajian data dalam bentuk tabel maupun infografik. Baik tabel maupun infografik bisa diunduh untuk kemudian dibuka secara offline.

Hebatnya lagi, data kependudukan dan kebencanaan tadi bisa dipilih sesuai kebutuhan geografis maupun administratif. Sebagai contoh, ketika ingin mendapatkan informasi sebuah desa, maka bisa langsung melakukan seleksi secara bertahap sesuai hierarki pemerintahan. Untuk mengakses potensi wilayah dan bencana di Desa Cihanjuang misalnya, pengakses bisa memilih provinsi Jawa Barat, Kabupaten Bandung Barat (KBB), dan Kecamatan Parongpong. Sistem BNPB akan langsung memandu lokasi dan potensi salah satu desa di KBB tersebut.

Nah, sistem juga akan membantu pengakses dalam mitigasi dan penanggulangan bencana berdasarkan data kependudukan maupun potensi desa. Bila data penduduk menyajikan data berdasarkan kelompok umur dan keluarga, maka data potensi menyajikan lokasi, akses menuju lokasi, keberadaan sungai, jarak terdekat ke fasilitas kesehatan, perkiraan jarak tempuh, dan lain-lain. Melihat kekayaan data tersebut tampaknya penanggulangan bencana berbasis data kependudukan ini bakal lebih cepat dan tepat. Semoga. (UNFPA INDONESIA/BNPB/NJP)

Source:

http://indonesia.unfpa.org/news/2014/11/benefits-of-population-data-in-disaster-management-policy

http://dibi.bnpb.go.id/bps/index.php