Home / Berita Utama / Stunting Garut Turun Hingga 11,6 Persen, Kepala BKKBN: Luar Biasa!

Stunting Garut Turun Hingga 11,6 Persen, Kepala BKKBN: Luar Biasa!

Kepala BKKBN Hasto Wardoyo memberikan sambutan pada kegiatan Refreshing Training of Facilitator TPK Tingkat Provinsi Jawa Barat di Balai Diklat KKB Garut, Rabu 8 Februari 2023.(IRFAN HQ/BKKBN JABAR)

GARUT | WARTAKENCANA.COM

Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo mengapresiasi Bupati Garut Rudy Gunawan atas keberhasilannya dalam menurunkan prevalensi stunting dari 35,2 persen pada 2021 menjadi 23,6 persen pada 2022. Hasto menyampaikan sanjungan tersebut saat memberikan sambutan pada kegiatan Refreshing Training of Facilitator Tim Pendamping Keluarga (TPK) Tingkat Provinsi Jawa Barat di Balai Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana (KKB) Garut, Rabu 8 Februari 2023.

“Saya mengucapkan selamat kepada Pak Bupati yang telah memberikan bukti konkret dalam upaya percepatan penurunan stunting. Di bawah kepemimpinan Pak Bupati, Kabupaten Garut berhasil menurunkan angka prevalensi stunting dari 35,2 persen menjadi 23,6 persen. Ini sungguh sangat luar biasa bisa menurunkan 11,6 persen,”

Yang membuatnya luar biasa, sambung Hasto, karena Garut memiliki kompleksitas yang tinggi. Di mana penduduknya besar, wilayahnya luas, dan  medannya tidak mudah. Bupati Kulonprogo pada 2011-2019 ini berharap Bupati Rudy bisa menularkan strategi yang dilakukan dalam penurunan stunting kepada daerah dan provinsi lain.

“Dengan Garut bisa menurunkan angka stunting 11,6 persen, harusnya kabupaten lain yang tingkat kesulitannya lebih rendah jauh lebih bisa menurunkan angka stunting,” ujar Hasto.

Hasto menjelaskan lebih jauh, saat ini Kabupaten Garut memiliki 5.973 TPK. Seluruh TPK tersebut harus dilatih tentang persiapan pranikah dan optimalisasi 1000 Hari Pertama Kehidupan agar dapat mendampingi di lapangan dengan baik. Dengan begitu, ibu hamil tidak melahirkan anak yang stunting dan kematian bayi menurun.

“Saya yakin dan optimistis Pak Bupati ketika program nanti dilanjutkan, kemudian 5.973 TPK ini dilatih dan mendampingi keluarga dengan 2,6 juta penduduknya, perkiraan saya terdapat 1 juta keluarga. Karena anaknya masih agak banyak-banyak dikit, ya kira-kira sekitar 16/1000 orang hamil di Garut setahun. Jadi, kalau 1 juta berarti 16 ribu yang hamil di Garut. Kalau 2 juta berarti 32 ribu yang hamil. Kalau 2,6 juta berarti sekitar 47 ribu kehamilan per tahun,” papar Hasto.

Dari jumlah tersebut, Hasto memperkirakan jumlah balita mendekati 250 ribu. Jika yang stunting 20 persen, jumlahnya masih sangat tinggi. Karena itu, pekerjaan rumahnya masih cukup besar. Namun demikian, dengan 46-47 ribu kehamilan, sementara jumlah pendamping 5.973 TPK, satu pendamping hanya akan bisa mendampingi 10 ibu hamil. Bagi Hasto, rasio ini tidak terlalu berat.

Sesaat sebelumnya, Bupati Rudy Gunawan menyampaikan terima kasih kepada para TPK yang telah bekerja keras dalam upaya percepatan penurunan stunting. Terlebih kepada BKKBN yang telah mengambil bagian sangat besar dalam upaya percepatan tersebut.

“Adanya pemahaman terhadap keluarga ini sangat penting. Kerja BKKBN ini merupakan kerja kemanusiaan. Terima kasih BKKBN telah melakukan pelatihan pendampingan keluarga. Kami meyakini bahwa keluarga merupakan hal yang sangat penting,” tegas Rudy.(NJP)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

Scroll To Top