Home / Berita Utama / Remaja Harus Bermental Baja

Remaja Harus Bermental Baja

Kegiatan capacity building Genre. (DOK. BKKBN JABAR)

Kegiatan capacity building Genre. (DOK. BKKBN JABAR)

BANDUNG – DUAANAK.COM

Kompleksnya permasalahan remaja di Indonesia mengharuskan digunakannya cara-cara baru untuk menyelesaikannya. Di Jawa Barat, Capacity Building New Initiative Genre PIK R/M Tegar Model adalah salah satu solusinya.

Kegiatan yang digagas Bidang Keluarga Sejahtera dan Pembangunan Keluarga (KS-PK) ini, sebagaimana dituturkan Kepala Bidang KS-PK, Tetty Sabarniyati bertujuan untuk menguatkan para Pendidik Sebaya (PS) dan Konselor Sebaya (KS) dalam pengetahuan dan keterampilan Program Genre.

“Kegiatan ini juga dilakukan untuk mempercepat peningkatan tahap PIK R tahap tegak menjadi tegar model,” jelasnya. Penguatan program Genre ini dilakukan melalui pemberian materi-materi terkait. “Yang disampaikan adalah materi kependudukan, kesehatan reproduksi, pembangunan keluarga, Genre, lifeskill, pengelolaan PIK Remaja dan HIV dan AIDS, yang disampaikan oleh nara sumber dari BKKBN, Badan Narkotika Nasional kabupaten/kota dan Dinas Kesehatan,” jelas Tetty.

Di kesempatan lain, Linda Herliany, Kepala Sub Bidang Bina Keluarga Remaja mengatakan bahwa Kegiatan Capacity Building New Initiative Genre PIK R/M Tegar Model ini diselenggarakan secara maraton di enam wilayah terpilih, yaitu Bandung, Cirebon, Pangandaran, Karawang, Bogor dan Tasikmalaya dan melibatkan 27 kabupaten/ kota se-Jawa Barat. “Target kegiatan ini adalah siswa SMP, SMA dan mahasiswa di perguruan tinggi. Mereka akan didampingi oleh pengelola bidang remaja di kabupaten/kota. Jadi mereka bisa berinteraksi langsung, dan melakukan pembinaan di wilayahnya masing-masing,” ujar Linda.

Dalam sambutannya di salah satu kegiatan di Karawang, Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Barat Sugilar menegaskan bahwa generasi muda saat ini bakal menjadi generasi penentu di masa depan. “Secara kualitas, kemampuan mereka memang tidak diragukan lagi. Mereka lahir dan dibesarkan oleh gizi yang baik dan pertumbuhan otak optimal,” papar Gilar.

“Namun jangan lupa, generasi yang biasa disebut “Generation Y” – ditandai dengan kemampuan adaptasi teknologi yang baik – harus tetap diimbangi oleh sopan santun dan budi pekerti terhadap orang tua,” lanjutnya.

Di sinilah, ungkap Gilar, pentingnya pendidikan life skill bagi remaja. “Ini juga yang akan membangun remaja untuk menjadi sosok berani yang memiliki mental kuat sebagai pemenang,” jelas sosok yang belum satu bulan menjabat di Jawa barat ini.

Di akhir arahannya, Gilar berpesan pada para peserta untuk meniru remaja-remaja di Korea. “Jadilah pemenang! Tirulah generasi muda Korea yang di benak mereka telah tertanam semangat untuk selalu menjadi yang terbaik dan mengalahkan Jepang,” pungkasnya. (RD/ZDN)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

Scroll To Top