Home / Berita Utama / Parenting Melawan Stunting

Parenting Melawan Stunting

Ketua Tim Penggerak PKK Jawa Barat Atalia Kamil didampingi Sekretaris Daerah Jawa Barat Iwa Karniwa, Kepela Perwakilan BKKBN Jawa Barat Sukaryo Teguh Santoso, dan Ketua Darma Wanita Persatuan BKKBN Jawa Barat Kunkun Dewi Santoso melepas peserta jalan sehat di halaman Gedung Sate, Kota Bandung. Jalan sehat yang diikuti ribuan peserta ini menjadi bagian dari kampanye pencegahan stunting melalui parenting. (NAJIP HENDRA SP/DUAANAK.COM)

Stunting bukan semata urusan gizi. Lebih dari itu, stunting turut menjadi bagian dari dimensi keluarga secara keseluruhan. Karena itu, parenting menjadi sangat penting dalam upaya-upaya mencegah atau melawan stunting.

Menandai tonggak pentingnya peran parenting dalam pencegahan stunting tersebut, Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menggelar Jalan Sehat Keluarga Jabar Juara Lahir Batin yang dipusatkan di Gedung Sate beberapa waktu lalu. Kegiatan yang digagas bersama Inilah Koran Jawa Barat ini dilepas Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat, Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Barat, Direktur Direktorat Ketahanan Remaja BKKBN Pusat, Ketua Tim Pemggerak PKK Jawa Barat, Direktur Inilah Koran beserta seluruh jajarannya.

Seusai melepas seluruh peserta untuk berjalan santai, Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat, Iwa Karniwa yang mewakili Gubernur Jawa Barat mengatakan bangga kepada seluruh peserta kegiatan Jalan Sehat Keluarga ini yang merupakan upaya pencegahan stunting dalam keluarga.

“Menurut penelitian, Jawa Barat masih tinggi angka stuntingnya dan ada beberapa wilayah yang jumlah stuntingnya diatas 40% yaitu Garut, Subang, Indramayu dan Kuningan. Kondisi ini perlu ditangani bersama, sehingga Deklarasi Cegah Stunting akan tercapai di tahun 2023” ungkap Iwa.

Asupan gizi bagi Ibu hamil perlu diperhatikan dan peran Ayah sangat besar dalam keluarga, karena itu program penguatan peran ayah menjadi penting yang menentukan tumbuhnya keluarga yang sehat. Ayah juara bukan berarti tanpa cacat, berdiskusi lah dengan anak, sediakan selalu waktu dan ruang bagi anak-anak agar timbul kedekatan antara ayah dan anak, tegasnya.

Kepala BKKBN Perwakilan Jawa Barat, Teguh Santoso mengatakan peran ayah dalam keluarga adalah sebagai pemimpin yang menjadi penanggung jawab keluarga dengan menjalankan delapan fungsi keluarga. Persiapan berkeluarga perlu dimulai dari sebelum menikah dan sebelum kehamilan.

“Penelitian mengatakan bahwa 70 persen ibu hamil di Jawa Barat mengalami stress semasa kehamilannya dan ini diakibatkan oleh pasangannya, tanpa disadari hal ini berdampak pada pertumbuhan janin itu sendiri. Di sini peran ayah sangat penting. Apabila ayah mendukung dan selalu menemani semasa kehamilan, tidak akan terjadi kelahiran bayi stunting. BKKBN Jawa Barat sudah berupaya untuk terus mensosialisasikan program KKBPK dimulai dari perencanaan keluarga, berapa jumlah anak yang diinginkan, usia berapa terakhir melahirkan dan berapa usia kawin pertama kepada masyarakat Jawa Barat untuk menuju masyarakat Jawa Barat Juara Lahir Batin,” tambah Teguh.

Kegiatan ini merupakan apresiasi dari Hari Ayah yang diperingati setiap 12 November. Keberhasilan keluarga tidak hanya berada di tangan seorang ibu, namun juga dari peran seorang ayah. Peran ayah untuk mendampingi dan memberikan gizi yang baik sejak 1.000 hari pertama kehidupan.

“Ayah hebat dan ayah juara adalah dengan memberikan keteladanan bagi anak-anaknya. Apa yang dilakukan orang tua akan menjadi motivasi anak menjadi lebih baik,” ujar Ketua Tim Penggerak PKK Jawa Barat Atalia Kamil.

“Faktor pendorong untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia adalah pola asuh, pola hidup mencakup makanan dan gizi yang seimbang serta pola sanitasi. Hal ini yang terus dilakukan oleh Provinsi Jawa Barat bersinergi dengan semua pihak untuk mewujudkan Zero Stunting dan Jabar Juara,” tegas Atalia.

Direktur Bina Ketahanan Remaja BKKBN Pusat Eka Sulistia yang hadir mewakili Pelaksana Tugas Kepala BKKBN mangapresiasi kegiatan yang berhasil melibatkan ribuan keluarga Jawa Barat tersebut. “Kegiatan ini merupakan kegiatan yang keren. Kami mengapresiasi warga Jawa Barat karena melibatkan keluarga secara komplet, mulai dari ayah, ibu dan anak-anaknya. Ayah sebagai pemimpin keluarga diharapkan dapat lebih berperan dalam mewujudkan keluarga berkualitas,” tegas Eka.

Selain jalan sehat, kegiatan ini juga dimeriahkan oleh senam bersama, hiburan dan pembagian doorprize berbagai hadiah menarik mulai dari sepeda motor, lemari es, mesin cuci, sepeda dan televisi. Juga terdapat festival kuliner dan festival pelayanan publik.

Jabar Zero Stunting

Sepekan sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meluncurkan program Jabar Zero Stunting di Lapangan Gasibu. Program ini diluncurkan mengingat persentase penderita stunting di Jawa Barat masih tinggi. Beberapa program yang dicanangkan dalam zero stunting, di antaranya adalah edukasi mengenai kehidupan sehat, gizi yang tepat untuk ibu hamil dan bayi, sanitasi yang sehat, dan lain-lain.

Selain itu, ada juga program Ojek Makanan Balita (Omaba) yang akan digerakan oleh Tim Penggerak PKK. “Berita buruk yang harus kita perbaiki, tahun 2017 persentase balita yang stunting 29 persen,” ujarnya.

“Kami titip ke Ibu Atalia (Ketua Penggerak PKK Jawa Barat), proyek Omaba, Ojek Makanan Balita, itu harus disebarluaskan ke seluruh Jawa Barat. Kami investasi di motor, mengirim makanan bergizi untuk emergency, yang gizi buruknya ekstrem,” ujarnya.

Ridwan Kamil juga mengatakan bahwa gelaja stunting baru terlihat saat usia dua tahun. Sehingga meski seorang bayi kekurangan gizi, gejala dari kandungan sampai lahir, tidak akan terlihat hingga menjelang usia dua tahun.

Untuk itu, edukasi kepada masyarakat, khususnya kepada masyarakat pedesaan, harus digencarkan melalui media televisi dan radio. Media televisi dipilih karena menurutnya, masih banyak masyarakat desa yang menjadikan televisi sebagai media utama mencari informasi dan hiburan.

“Buat iklan layanan masyarakat, dibikin bodor (lucu) atau apa, tapi bisa menyentuh aksesbilitas informasi ke desa desa,” ujarnya.

Secara simbolis, peluncuran program ditandai dengan penekanan bel oleh Ridwan Kamil bersama beberapa perwakilan pemerintah kabupaten/kota. Setelah itu, Ridwan Kamil, Atalia Praratya, bersama Sekretarias Daerah Jawa Barat Iwa Karniwa, menuju area hand printing.

Di area tersebut, Ridwan Kamil, Atalia, dan Iwa mengenakan sarung tangan plastik yang telah ditempelkan pada cat, sehingga tangan seolah-olah berwarna merah dan biru. Kemudian tangan yang berwarna tersebut ditempelkan pada sebuah papan, sehingga meningglkan bekas cap tangan warna biru dan merah, sebagai simbol dukungan terhadap program Zero Stunting.(*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

Scroll To Top