Home / Berita Utama / KB Menjadi Investasi Strategis

KB Menjadi Investasi Strategis

Perkuat Komitmen Pemerintah

International Conference on Family Planning 2016 di Nusa Dua, Bali.

International Conference on Family Planning 2016 di Nusa Dua, Bali.

NUSA DUA – KOMPAS

Keluarga Berencana merupakan investasi strategis untuk memastikan kesehatan generasi masa depan, tercapainya tujuan pembangunan berkelanjutan, dan kemakmuran dunia. Karena itu, implementasi program Keluarga Berencana mesti menjadi prioritas pembangunan.

“Kita tahu dunia berubah makin ekstrem, kian kompleks, dan tantangan masa depan makin berat. Itu bisa dihadapi jika mutu hidup warga dunia prima,” kata Presiden Joko Widodo pada pembukaan Konferensi Internasional Keluarga Berencana 2016, di Nusa Dua, Bali, Senin (25/1).

Dalam forum yang dihadiri 4.337 peserta dari 116 negara itu, Presiden menegaskan, hanya keluarga sehat dan sejahtera yang bisa melahirkan generasi bermutu, berkarakter, berbudi pekerti, dan cinta sesama manusia.

Hal itu sesuai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG) yang disepakati para pemimpin dunia pada Sidang PBB. “Kita harus membangun planet yang kita inginkan pada 2030. Tujuan pembangunan itu menyatukan kita secara global. Jadi kita harus bertindak lokal sampai kampung dan desa,” kata Presiden.

Untuk menjaga pertumbuhan ekonomi dunia, investasi pada Keluarga Berencana (KB) mesti dilakukan. Karena itu, Presiden mengajak para pemimpin dan warga dunia mengambil langkah nyata mewujudkan keluarga sehat dan sejahtera. “Dengan cara itu, kita wujudkan Bumi jadi tempat hidup lebih baik,” ujarnya.

Meneguhkan komitmen

Konferensi itu menjadi momen meneguhkan komitmen pemerintah terkait KB. Pemerintah kabupaten/kota didorong memprioritaskan KB. “Demi kesinambungan ekonomi daerah, investasi pada KB mutlak,” ujarnya.

Laju pertumbuhan penduduk Indonesia pada 2014-2015 mencapai 1,32 persen atau 3 juta jiwa per tahun. “Indonesia diprediksi mendapatkan bonus demografi pada 2020-2030, saat warga usia produktif amat besar, usia muda makin kecil, dan usia lanjut belum banyak,” kata Jokowi.

Oleh karena itu, revitalisasi program KB di Indonesia dimulai dengan membuka akses layanan KB. Diharapkan, angka putus pakai kontrasepsi turun dan pemakaian metode kontrasepsi jangka panjang naik melalui pendekatan Kampung KB atau melibatkan warga.

Menurut Ketua Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia Sonny Harmadi, KB menjadi tanggung jawab bersama.

Sementara itu, Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Surya Chandra Surapaty mengatakan, 15 tahun terakhir program KB redup. Revitalisasi KB yang melibatkan warga diharapkan mengendalikan kelahiran dan melahirkan generasi bermutu.

President Global Development Program Bill and Melinda Gates Foundation, Christopher Elias, mengatakan, tiga tahun ke depan Gates Foundation akan menambah investasi global 120 juta dollar AS untuk memperluas akses KB. (SON/COK/ADH)

 

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 26 Januari 2016, di halaman 15 dengan judul “KB Menjadi Investasi Strategis”.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

Scroll To Top