Pemilihan Duta Genre Jawa Barat 2019
BANDUNG | DUAANAK.COM
Remaja selalu punya dunianya sendiri. Tak mudah memasuki dunia mereka. Kalau sudah begitu, cara terbaik memahami dunia remaja adalah melalui remaja itu sendiri. Nah, peran itulah yang diharapkan mampu dilakukan para Duta Genre di Jawa Barat dalam mengampanyekan kebaikan bagi khalayak remaja.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyadari betul peran penting teman sebaya dalam dunia remaja. Karena itu, Duta Generasi berencana (Genre) sangat dibutuhkan dalam menyampaikan informasi yang efektif kepada para remaja karena kesamaan usia. Menurutnya, remaja saat ini harus kompetitif dan produktif dengan cara menggeser paradigma mereka dari hal negatif, antara lain menjauhi narkoba, menghindari pernikahan dini, dan menjauhi seks pranikah.
“Caranya yang paling pas adalah dinasehati oleh teman sebayanya. Nah, Genre itu adalah cara BKKBN didukung Pemda Provinsi Jabar untuk mengajak nilai-nilai positif yang didorong oleh generasinya,” ujar Ridwan Kamil saat membuka dan memberikan motivasi pada malam Grand Final Pemilihan Duta Genre Jabar 2019 di eL Hotel Royale Bandung, belum lama ini.
“Mereka akan menyampaikan pesan-pesan moral kepada sebayanya di lapangan. Mudah-mudahan melalui duta Genre ini berhasil dan Jabar jadi percontohan provinsi yang terencana dan produktif mengantarkan Indonesia negara adidaya,” tambah Emil, sapaan Gubernur Ridwan Kamil.
Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Barat Sukaryo Teguh Santoso menjelaskan, grand final diikuti 27 pasang remaja yang mewakili kabupaten dan kota di Jawa Barat. Pada malam grand final ini para duta Genre menyampaikan visi, misi, dan unjuk kreativitas di hadapan para juri.
“Sebelumnya, selama dua hari mereka telah mendapatkan pembekalan dari berbagai narasumber, salah satunya Bunda Genre Jabar Atalia Praratya. Pemenang grand final kemudian dikukuhkan sebagai Duta Genre Jawa Barat 2019 sekaligus akan mewakili Jabar pada pemilihan Duta Genre Indonesia pada September 2019 mendatang,” terang Teguh.
Saat ini, Jabar memiliki lebih dari pusat informasi dan konseling remaja (PIK-R) yang tersebar di sekolah, perguruan tinggi, dan lingkungan masyarakat. PIK-R merupakan tempat curhatnya para remaja kepada duta Genre tentang kehidupan atau tumbuh kembangnya sebagai remaja.
Di tempat yang sama, Direktur Bina Ketahanan Remaja BKKBN Eka Sulistia Ediningsih mengungkapkan, hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2017 menunjukkan bahwa kelompok sebaya dan orang tua terutama ibu menjadi tempat yang paling banyak dipilih oleh remaja untuk berdiskusi tentang kehidupannya. Ini membuktikan bahwa remaja membutuhkan peran teman sebaya untuk berbagi informasi yang terkait dengan tumbuh kembangnya sebagai remaja.
“Bayangkan apa jadinya kalau remaja tidak memiliki kemampuan dan informasi yang benar. Karena itu, kehadiran duta Genre ini sangat penting,” ungkapnya.
Lebih lanjut Eka mengatakan, kegiatan pemilihan duta Genre pada dasarnya adalah sebuah upaya untuk meningkatkan kualitas pelaksanaan pemberian akses informasi, pendidikan, dan konseling kesehatan reproduksi dan perencanaan kehidupan berkeluarga bagi remaja oleh pendidik dan konselor sebaya.
“Mereka adalah representasi dari 63 juta jumlah remaja Indonesia yang mengemban tugas menjadi pendidik sebaya bagi remaja di daerahnya masing-masing,” kata Eka.
Teliana Juwita Duta Genre Jabar 2019
Akhirnya, karantina dua hari di Kota Kembang menjadi jalan bagi Teliana Juwita untuk menjadi yang terbaik Jawa Barat. Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (FISIP UI) ini berhasil menasbihkan diri sebagai Duta Genre Jawa Barat 2019 setelah presentasinya tentang Piknik Asik (A Story Is A Knowledge) sukses memukau para juri.
“Lewat Piknik Asik ini saya berupaya mendekatkan diri dengan remaja sebaya untuk menghindari tiga ancaman dasar kesehatan reproduksi remaja (Triad KRR), yaitu permikahan dini, seks pranikah, dan NAPZA,’ ujar Teli kepada wartawan.
Menurutnya, Piknik Asik yang diluncurkannya itu merupakan suatu program yang akan dikerjakan langsung bagi remaja. Inovasi tersebut berupa piknik untuk pergi ke suatu tempat, namun tetap disisipkan berbagai materi seputar Genre.
Ke depan, Teli akan melakukan sinergitas dengan PIK-R Rumah Panda di Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) UI. Salah satunya dengan melakukan pelatihan konselor sebaya agar dirinya tahu pengetahuan mengenai cara mendengarkan dan menanggapi cerita teman sebayanya.
“Kita kan harus bisa menjadi teman yang enak untuk diajak curhat. Kemudian juga harus bisa menanggapinya agar bisa memberi masukan yang terbaik,” terangnya.
Ditemui terpisah, Kepala Dinas Perlindungan Anak Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga (DPAPMK) Kota Depok Nessi Annisa Handari menjelaskan, pembinaan remaja melalui Duta Genre merupakan investasi penting yang akan menjadi aset Kota Depok. Dengan Duta Genre, diharapkan remaja di Kota Depok memiliki solusi atas berbagai permasalahan seperti pernikahan dini, seks pranikah, narkoba dan lainnya.
Selain itu, sambungnya, para remaja bisa memimpin generasinya dalam menggaungkan program yang difokuskan oleh Genre. Dengan begitu, dapat menjadi pelopor dalam berbagai program Genre.
Terkait keberhasilan Teliana, Nessi menilai prestasi tersebut telah mengharumkan nama Kota Depok di tingkat provinsi. Tantangan pun sudah menanti Teli untuk terus berinovasi dalam menciptakan gagasannya.
“Membanggakan sekali, setelah enam tahun, akhirnya Kota Depok kembali meraih gelar juara. Tentu kami sangat mendukung sekali berbagai kegiatan yang akan dilaksanakan PIK-R di Depok,” tutup Nessi. NJP