Home / Berita Utama / Cegah Korupsi Mulai Dari Keluarga, Sekarang!

Cegah Korupsi Mulai Dari Keluarga, Sekarang!

BKKBN Dorong Pencegahan Korupsi Berbasis Keluarga

Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Barat Sugilar. (DOK. BKKBN JABAR)

Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Barat Sugilar. (DOK. BKKBN JABAR)

BANDUNG – DUAANAK.COM

Petugas lini lapangan program kependudukan, keluarga berencana, dan pembangunan keluarga (KKBPK) di Jawa Barat punya cara tersendiri untuk menyuarakan penolakan terhadap tindak pidana korupsi. Yakni, dengan cara mendeklarasikan diri dukungan terhadap pencegahan korupsi berbasis keluarga. Deklarasi diikuti ratusan petugas lini lapangan di Graha Bhayangkara Jawa Barat, Jalan Cicendo, Kota Bandung, hari ini.

Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Jawa Barat Sugilar menjelaskan, selain peneguhan komitmen dukungan terhadap pemberantasan korupsi, deklarasi juga dilakukan dalam rangka peringatan Hari Antikorupsi Internasional pada 9 Desember. Sebagai leading sector pembangunan ketahanan keluarga di tanah air, BKKBN menilai perlunya meningkatkan pemahaman tenaga lini lapangan atau PLKB/PKB dalam pencegahan korupsi. Setelah itu, para petugas didorong terlibat aktif dalam menyosialisasikan dampak dan pentingnya mencegah korupsi kepada masyarakat di sela-sela tugasnya memberikan penyuluhan program KKBPK.

“Korupsi merupakan kejahatan kemanusiaan yang luar biasa, karena korupsi berakibat secara signifikan terhadap segala aspek kehidupan, khususnya aspek sosial dan ekonomi. Korupsi juga telah merasuk dalam kehidupan masyarakat Indonesia, sehingga menghambat terwujudnya cita-cita nasional yakni mewujudkan masyarakat adil dan makmur,” tandas Sugilar.

BKKBN menilai perilaku koruptif yang terus berlangsung di kalangan masyarakat salah satunya disebabkan masih sangat kurangnya pemahaman mereka terhadap pengertian dan dampak korupsi. Mengetahui perbuatan yang bisa dikategorikan sebagai korupsi adalah upaya dini untuk mencegah agar seseorang tidak melakukan korupsi. Selain itu, korupsi juga disebabkan karena adanya keinginan dan kesempatan. Keinginan berkaitan dengan moral seseorang, sedangkan kesempatan berkaitan dengan sistem. Untuk itu, agar terbebas dari korupsi, perlu ditanamkan nilai-nilai anti korupsi sejak dini mulai dari lingkungan keluarga agar generasi penerus bangsa memiliki jiwa antikorupsi.

“Fakta-fakta bahwa berbagai kasus korupsi melibatkan hubungan keluarga menunjukkan betapa keluarga sangat berpengaruh terhadap tindakan seseorang untuk melakukan upaya korup. Hal itu karena tanpa kita sadari, keluarga menjadi salah satu pemicu seseorang untuk melakukan tindakan korupsi karena pola hidup boros dan konsumtif yang dibina dari keluarga. Karena itu, pendidikan antikorupsi dan penanaman hidup sederhana dalam keluarga menjadi hal yang paling utama untuk terus disosialisasikan dalam menanamkan nilai kejujuran berbasis keluarga. Hal itu harus dimulai dari keluarga, saat ini juga. Sekarang,” urai Sugilar.

Lebih jauh Sugilar menjelaskan, BKKBN sebagai lembaga pemerintah nonkementerian yang salah satu fokus utamanya pembangunan keluarga, tentunya memiliki andil besar dalam pencegahan korupsi berbasis keluarga. Hal itu karena penanaman anti korupsi dapat disinergikan dengan program-program pembangunan keluarga, khususnya melalui Bina Keluarga Balita, Bina Keluarga Remaja dan Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIKR) serta Bina Keluarga Lansia. Dengan begitu, nilai-nilai kejujuran tertanam sejak balita, remaja sampai dengan lansia.(*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

Scroll To Top