Home / Berita Utama / BKKBN Jabar Gaspol Safari Cegah Stunting Sejak Hari Lebaran

BKKBN Jabar Gaspol Safari Cegah Stunting Sejak Hari Lebaran

Plt Kepala BKKBN Jawa Barat Dadi Ahmad Roswandi dan Sekretaris DPPKB Kabupaten Karawang Imam Bahanan Al Husyaeri memberikan bingkisan kepada salah satu ibu bersalin di RS Rosela, Kabupaten Karawang, pada Sabtu 22 April 2023. (DOK. BKKBN JAWA BARAT)

BANDUNG | WARTAKENCANA.COM

Tak ada opsi santai bagi penggawa Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Jawa Barat. Bahkan saat Lebaran tiba, perayaan Idulfitri 1 Syawal 1444 H. Tak lama setelah takbir Idulfitri berkumandang, Pelaksana Tugas Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Barat Dadi Ahmad Roswandi langsung bergegas menuju sejumlah rumah sakit dan tempat pelayanan keluarga berencana (KB) di Jawa Barat.

Di Kabupaten Karawang, Dadi mengunjungi Rumah Sakit Rosela. Didampingi Sekretaris Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Karawang Imam Bahanan Al Husyaeri, Dadi menyampaikan secara khusus tentang pentingnya KB pascapersalinan, 1000 hari pertama kehidupan, dan pemberian air susu ibu (ASI) eksklusif kepada sejumlah ibu bersalin. Menurutnya, langkah tersebut menjadi sangat penting untuk mencegah terjadinya stunting.

“BKKBN Jawa Barat melakukan sejumlah cara untuk percepatan penurunan stunting, salah satunya dengan cara pencegahan dari hulu, yaitu memastikan para ibu bersalin menggunakan KB metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP). Bisa menggunakan IUD, implant, atau bisa langsung tubektomi,” ungkap Dadi dalam pernyataan resminya.

“Dengan menggunakan KB MKJP, jarak kelahiran bisa ditunda. Sang Ibu dapat fokus mengasuh bayi yang baru lahir dengan memberikan ASI eksklusif selama enam bulan. Ibu juga bisa memastikan gizi tercukupi dan juga gizi bayi sampai dengan umur dua tahun. Apabila ini semua terpenuhi, maka stunting dapat kita cegah,” sambung Dadi.

Lebih jauh Dadi menjelaskan, Jawa Barat sebagai provinsi dengan jumlah penduduk terbesar di Indonesia yang mencapai hampir 50 juta jiwa memiliki tantangan yang besar. Merujuk hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022, Jawa Barat tercatat memiliki prevelansi stunting 20,2 persen. Angka ini masih di atas target yang ditetapkan Presiden Joko Widodo sebesar 14 persen pada 2024 mendatang.

Karena itu, imbuh Dadi, masih perlu dilakukan percepatan penurunan stunting secara holistik dan dilakukan seluruh pihak. Ini penting untuk menuju Jabar Zero New Stunting pada 2023 sekaligus menyongsong Indonesia Emas 2045 mendatang.

Selain di Karawang, safari pencegahan stunting berlangsung di RS Hermina Arcamanik Kota Bandung, RSUD Slamet di Kabupaten Garut, RSIA Bunda Aliyah Kota depok, dan bidan praktik mandiri di Kabupaten Cianjur. Selain Dadi, safari juga dilakukan para pejabat fungsional ahli madya Perwakilan BKKBN Jawa Barat.

IBI Dukung Total Gempur MKJP

Sementara itu, guna memenuhi permintaan masyarakat dalam pelayanan KB setelah Ramadan dan Idulfitri, BKKBN Jawa Barat akan menggelar kegiatan Gerakan Masif Pelayanan KB untuk Rakyat Jawa Barat (Gempur) MKJP. Rencananya, kegiatan akan bergulir 2-11 Mei 2023 di seluruh daerah Jawa Barat.

Dadi menyampaikan rencana tersebut saat bertemu jajaran Pengurus Daerah Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Provinsi Jawa Barat pada Kamis, 27 Mei 2023. Dadi menjelakan, Gempur MKJP merupakan salah satu program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting di Jawa Barat guna mencegah stunting sekaligus menurunkan unmetneed.

Ketua PD IBI Jabar Eva Riantini menyatakan bahwa IBI Jabar akan mendukung total penuh kegiatan yang dilaksanakan BKKBN Jabar. Pihaknya siap mengerahkan lebih dari 37 ribu bidan yang ada di Jawa Barat untuk mendukung kegiatan. Dia berjanji akan langsung berkoordinasi dengan pengurus IBI di kabupaten dan kota di Jawa Barat.(NJP)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

Scroll To Top