Home / Berita Utama / Abhinaya JAK Jabar 2020 Syukur Virtual Remaja Jawa Barat

Abhinaya JAK Jabar 2020 Syukur Virtual Remaja Jawa Barat

Duta Genre Jawa Barat Putra Fiqih Agniyan Hidayat dan Duta Genre Jawa Barat Putri Anisa Kurnia Ramdhini memandu talkshow virtual bertajuk “Inilah Aku Bukan Kamu” dalam rangkaian Abhinaya JAK 2020 di Savoy Homann Hotel, Bandung.(NAJIP HENDRA SP/WARTAKENCANA.COM)

BANDUNG | WARTAKENCANA.COM

Tahun 2020 menjadi momentum bersejarah bagi remaja Jawa Barat, khususnya mereka yang terlibat dalam program Generasi Berencana (Genre). Dua remaja terbaik Jabar didapuk menjadi yang terbaik di tingkat nasional. Duta Genre Jawa Barat Putra Fiqih Agniyan Hidayat resmi dinobatkan menjadi Duta Genre Indonesia 2020 dan Duta Genre Jawa Barat Putri Anisa Kurnia Ramdhini sukses mencatatkan diri sebagai runner up Duta Genre Indonesia Putri. Keberhasilan ini menjadi kado manis akhir tahun yang dipersembahkan remaja Jawa Barat kepada tanah kelahirannya: Jawa Barat.

Menandai syukur nikmat ini, pekan ini Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Jawa Barat dan Forum Genre Jawa Barat merayakan dengan cara kreatif bertajuk Abhinaya Jambore Ajang Kreativitas (JAK) 2020. Mengutip akun Instagram Forum Genre Jabar, Abhinaya berasal dari bahasa Sanskerta yang berarti semangat. Abhinaya ini divisualisasi berupa siluet api, kujang, dan tangan.

“Siluet api menggambarkan semangat. Kujang melambangkan Jawa Barat, yang berarti acara JAK diselenggarakan Forum Genre Jawa Barat. Tangan merangkul membawa arti berkumpulnya seluruh remaja perwakilan kabupaten dan kota di Jawa Barat dalam cara Abhinaya JAK 2020. Arti keseluruhannya, JAK Remaja Jawa Barat dengan semangat berapi-api untuk merangkul seluruh remaja dan mampu saling berkolaborasi,” terang Sub Koordinator Ketahanan Remaja BKKBN Jawa Barat Della Aryati saat ditemui di sela perhelatan Abhinaya JAK 2020 di Savoy Homann Hotel, Jalan Asia Afrika, pekan ini.

Lebih jauh Della menjelaskan, Abhinaya JAK 2020 merupakan ekspresi syukur sekaligus penutup rangkaian kegiatan pembinaan remaja yang dilakukan BKKBN Jawa Barat tahun ini. Meski dihelat secara virtual, Della menilai tidak mengurangi esensi kegiatan yang didedikasikan bagi remaja dan barisan pendukung kegiatan remaja se-Jawa Barat tersebut.

“Mengingat masih dalam situasi pandemi, syukuran berlangsung secara virtual. Tentu tidak mengurangi makna syukur maupun kemeriahan jambore. Terlebih dalam beberapa kegiatan sebelumnya kita sudah terbiasa melaksanakannya secara virtual. Termasuk pemilihan Duta Genre Jawa Barat yang biasanya menjadi puncak kemeriahan kegiatan remaja,” terang Della.

Dalam rangkaian Abhinaya JAK 2020 tersebut, sambung Della, BKKBN Jabar dan Forum Genre Jabar menggelar ajang apresiasi untuk enam kategori. Para Duta Genre dan pengelola Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIKR) ditantang untuk menjadi yang paling keren dalam video dokumenter, esai, video tik-tok, video ekspos, rap, dan penyelenggara workshop terbaik. Hasilnya, Kabupaten Bandung Barat sukses menyabet gelar Video Dokumenter of The Year, Kabupaten Bogor untuk Essay of The Year, Kabupaten Subang untuk Tik-Tok of The Year, Kota Depok untuk Video Ekspos of The Year, Kabupaten Cianjur untuk Rap of The Year, dan Kabupaten Sukabumi dan Kota Sukabumi untuk PIKR dan BKR Worskhop Terbaik.

Koordinator Bidang Keluarga Sejahtera dan Pembangunan Keluarga BKKBN Jawa Barat Elma Triyulianti didampingi Sub Koordinator Ketahanan Remaja Della Aryati dan pembina serta pegiat Forum Genre Jabar memotong tumpeng menandai syukuran prestasi remaja Jabar dalam rangkaian Abhinaya JAK 2020. (NAJIP HENDRA SP/WARTAKENCANA.COM)

Pembinaan Remaja untuk Cegah Stunting

Ditemui di tempat yang sama, Koordinator Bidang Keluarga Sejahtera dan Pembangunan Keluarga BKKBN Jawa Barat Elma Triyulianti menjelaskan, keberhasilan Jawa Barat dalam sejumlah ajang nasional merupakan buah kolaborasi semua pihak. Lebih dari itu, keberhasilan sejatinya adalah bukti bahwa remaja Jawa Barat berdaya dan mandiri serta kreatif.

“Remaja ini memiliki dunianya sendiri, dunia unik yang hanya dimengerti dengan baik oleh remaja itu sendiri. Karena itu, BKKBN mengembangkan konsep pembinaan remaja oleh remaja melalui program Generasi Berencana (Genre). Pada saat yang sama, BKKBN mendorong agar para orang tua turut memahami dunia remaja melalui program bina keluarga remaja (BKR),” terang Elma.

Elma menjelaskan, BKKBN melakukan pembinaan terhadap remaja dengan mengedepankan pendekatan siklus kehidupan (life cycle). Salah satu tahapan dalam siklus tersebut adalah keluarga dengan anak remaja (family with teenagers). Untuk fase ini, BKKBN menyasar dua sasaran sekaligus: remaja di satu sisi dan keluarga di sisi lainnya. Secara keseluruhan, konsep pembangunan keluarga turut menyasar keluarga baru hingga keluarga lanjut usia (lansia).

Menyoroti keberhasilan remaja Jabar di tingkat nasional, Elma secara khusus mengucapkan terima kasih kepada pimpinan daerah, baik provinsi maupun kabupaten dan kota yang selama ini aktif mendukung program Genre di Jawa Barat. Menurutnya, seluruh kabupaten dan kota di Jawa Barat telah secara aktif memberikan dukungan kebijakan dan anggaran terhadap program pembinaan remaja maupun program pembangunan keluarga, kependudukan, dan keluarga berencana (Bangga Kencana) pada umumnya.

“Bahkan, Bunda Genre kita, Ibu Atalia Ridwan Kamil, benar-benar menjadi bunda sekaligus sahabat bagi remaja Jawa Barat. Bu Cinta selalu siap saat diminta berbagi bersama remaja pada setiap kesempatan. Termasuk pada momen Abhinaya JAK 2020 ini, Bu Cinta menyempatkan waktu untuk sharing ‘Inilah Aku Bukan Kamu’ yang mendorong remaja agar tidak insecure di tengah dunianya sendiri. Kami berharap Bu Cinta tetap bersama Genre Jabar untuk tahun-tahun yang akan datang,” harap Elma.

Dalam banyak kesempatan, sambung Elma, Atalia bersama-sama dengan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil aktif mendorong pendewasaan usia perkawinan melalui gerakan “Semangat 21-25 Keren”. Gerakan ini sejalan dengan ikhtiar BKKBN untuk mendongkrak usia kawin pertama perempuan Jawa Barat.

“Remaja menjadi kunci pembangunan keluarga. Termasuk di dalamnya dalam upaya pencegahan stunting. Dalam perspektif BKKBN, stunting dapat dicegah dengan menunda usia kawin sampai pada usia ideal, 21 tahun untuk dan 25 tahun untuk laki-laki. Penelitian menunjukkan kasus stunting timbul pada anak yang ibunya menikah pada usia muda. Banyak di antara mereka tidak paham tentang bagaimana mempersiapkan kehamilan, persalinan, dan pengasuhan. Karena itu, BKKBN mengusung program penyiapan kehidupan berkeluarga bagi remaja (PKBR) melalui wadah Genre. Program ini diharapkan mampu memutus mata rantai stunting di Indonesia,” papar Elma.

Elma tidak memungkiri pembinaan remaja yang dilakukan BKKBN masih menyisakan banyak pekerjaan rumah. Jumlah remaja yang terpapar program Genre masih sangat sedikit dibandingkan dengan populasi remaja di Jawa Barat yang saat ini diperkirakan mencapai 12 juta orang.

Outcome dari pembinaan yang kami lakukan adalah tumbuhnya kesadaran remaja Jawa Barat untuk menunda usia perkawinan sampai pada usia ideal dan menurunnya angka fertilitas remaja. Indikatornya adalah naiknya usia kawin pertama dan menurunnya angka fertilitas usia 15-19 tahun atau age specific fertility rate (ASFR) 15-19. Kami akan terus berusaha tanpa lelah untuk mewujudkannya,” tandas Elma. (NJP)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

Scroll To Top